LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mendorong pariwisata religi Katolik dengan mengunjungi Kampung Rekas Desa Kempo, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kunjungan untuk melihat lebih jauh mengenai potensi wisata religi yang ingin dikembangkan agar dapat dikemas dan dikelola, dan yang sekaligus dapat kami dampingi,” kata Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, yang dilansir antaranews.com, Selasa (16/7).
Kampung Rekas merupakan bagian dari Wilayah Keuskupan Ruteng. Di kampung yang hanya berjarak sekitar 1,5 jam berkendara dari Labuan Bajo ini terdapat sebuah gereja Katolik tertua di Manggarai Barat yang telah berusia sekitar 100 tahun sebagai jejak sejarah kekatolikan di Kampung Rekas.
Gereja Katolik yang didirikan oleh misionaris Jerman Pater Franc Eickman SVD itu menjadi saksi sejarah awal masuknya agama Katolik di Manggarai Barat pada tahun 1925, yang di kemudian hari menjadi pusat misi penyebaran agama Katolik di wilayah barat Keuskupan Ruteng.
Berdasarkan sejarah inilah, Gereja Tua Rekas kemudian ditetapkan menjadi salah satu situs Wisata Religi pada tahun 2019 oleh bupati Manggarai Barat saat itu.
Frans Teguh juga menjelaskan kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores’ yang telah dilaksanakan BPOLBF pada Jumat (5/7/2024).
“Untuk menggali potensi ekonomi kreatif yang ada di sekitar Rekas yang merupakan bagian dari pendukung industri kepariwisataan,” jelasnya.
Frans melanjutkan, pengembangan wisata religi adalah dengan menggali potensi-potensi religi dan aspek spiritual yang ada dan pada sisi lain juga mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi yang memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat di daerah.
”Wisata religi ini tidak hanya dikembangkan pada aspek spiritualitas saja tetapi juga aspek ekonomi dimana pengembangan ini harus berdampak dan bermuara bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Frans Teguh juga menilai Kampung Rekas telah memenuhi Konsep Sadar Wisata yaitu Sapta Pesona: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan.
Sementara Pastor Paroki Gereja St Maria Penghibur Orang Berduka Cita Rekas Pater Yeremias G Bero, SVD juga menyampaikan pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa donatur yang kebanyakan berasal dari pelaku pariwisata untuk merenovasi Gereja Tua Rekas.
Hal ini berdasarkan yang dikutip media labuanbajotoday.com, Sabtu (27/7/2024).
“Gereja Tua ini juga nantinya akan dijadikan Situs Cagar Budaya terutama karena usia Gereja yang sudah hampir 100 tahun pada 2025,” katanya.
“Kami berharap kawasan ini dapat dikembangkan sebagai spot pariwisata dan di lain sisi juga bisa makin mengembangkan industri kreatif bagi masyarakat, yang nantinya akan mendukung perekonomian masyarakat disini,” pungkasnya.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.