LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong lebih banyak investor masuk ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Komitmen ini ditunjukan melalui acara Impact Investment Day (IID) yang diselenggarakan oleh Kadin dan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) di Labuan Bajo, pada tanggal 7-8 September 2024.
Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan Kadin Indonesia, Jaya Wahono, mengatakan bahwa terbatasnya lapangan pekerjaan merupakan penyebab utama kemiskinan di NTT.
“Perlu diketahui bahwa masalah kemiskinan, terutama di daerah tertinggal seperti di NTT, akar utamanya adalah lapangan pekerjaan,” ujarnya usai acara Impact Investment Day (IID) yang dilansir kadin.id, Selasa (10/9/2024).
Karena terbatasnya lapangan pekerjaan, lanjut Jaya, banyak warga NTT yang memilih bekerja di luar daerah bahkan di luar negeri. Oleh karena itu, Kadin mendorong agar NTT dapat menjadi daerah tujuan investasi, sehingga dapat menyerap tenaga kerja lokal.
“Kami ingin mendorong NTT menjadi tujuan investasi dan orang-orang yang sudah berbisnis di daerahnya atau berbisnis di lingkungannya mau tinggal di NTT dan mempekerjakan saudara-saudaranya, tetangganya, dan juga masyarakat setempat sehingga tidak perlu lagi orang NTT mencari kerja ke Jawa,” jelasnya.
Ia meminta pemerintah daerah bekerja sama dengan Kadin untuk membuka peluang investasi di NTT. Kadin, kata dia, siap mempromosikan peluang usaha di daerah tersebut untuk menarik minat investor.
“Kami menghimbau agar pemerintah daerah juga berinteraksi dengan Kadin daerah secara intensif, tidak hanya pada acara-acara besar saja, tetapi juga selalu melakukan komunikasi aktif, baik itu peluang investasi, peluang perdagangan maupun hal lainnya,” katanya.
Jaya juga mencatat adanya peningkatan minat investor asing untuk berinvestasi di sektor-sektor yang berdampak sosial dan ramah lingkungan. Ia menjelaskan bahwa isu perubahan iklim mempengaruhi keputusan investasi, dan menunjukkan perlunya mencari peluang investasi yang lebih berkelanjutan.
Hal ini berdasarkan yang dikutip media labuanbajotoday.com, Rabu (11/9/2024).
“Investasi besar-besaran harus dipertimbangkan tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dari segi dampaknya terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Para investor kini lebih memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan yang berkomitmen pada pertumbuhan kolaboratif,” tambah Jaya.
IID 2024 diselenggarakan untuk mendorong ekonomi yang lebih berkelanjutan. Acara ini memberikan kesempatan bagi berbagai penggerak dampak, termasuk perusahaan dan organisasi sosial untuk berkolaborasi dengan para pendukung dampak, seperti investor dan filantropi.
Tema IID tahun ini adalah ‘Championing Sustainable and Restorative Initiatives in Indonesia’. Jaya berharap melalui acara ini dapat mendorong para pelaku usaha sosial atau socialpreneur untuk bersepakat untuk terus memperbaiki lingkungan di tempat mereka, sehingga bisnis yang mereka kelola dapat bertahan dan dicontoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia.
(Redaksi)
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.