LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menyatakan bahwa efisiensi anggaran yang ditetapkan berpotensi mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Mabar dari sektor pariwisata pada tahun 2025.
Dinas pariwisata, yang menjadi penyokong PAD terbesar di Mabar, sangat tergantung pada aktivitas wisatawan lokal. Penurunan ini dapat menghambat pencapaian target pasar yang telah ditetapkan, mengingat sektor pariwisata adalah salah satu pilar utama ekonomi daerah.
Baca juga :366 Property Hadirkan Standar Baru dalam Investasi Labuan Bajo
“Sektor pariwisata pasti bisa terkena dampak. Selain penurunan PAD, kami khawatir perputaran ekonomi yang berdampak pada UMKM juga terganggu,” ungkapnya pada Jumat (21/2).
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa sektor pariwisata akan terus beradaptasi di tengah efisiensi anggaran, serta berkomitmen untuk fokus pada pembangunan beberapa destinasi wisata unggulan.
Baca juga :Contoh Investasi Properti Paling Menjanjikan di Labuan Bajo
“Kami akan bekerja sama dengan stakeholder dan pelaku pariwisata yang menjadi mitra pemerintah untuk membangun pariwisata Mabar,” tandasnya.
Jemsifori juga berharap agar pembangunan sektor pariwisata yang direncanakan tahun ini tidak terganggu oleh kebijakan efisiensi, meskipun seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bergantung pada PAD.
“Tentunya kebijakan ini tidak hanya berdampak pada pariwisata, tetapi juga pada seluruh OPD serta UMKM dan industri perhotelan,” lanjutnya.
Ia mengharapkan dampaknya tidak terlalu buruk, karena jika terjadi penurunan pendapatan, ada kemungkinan akan terjadi efisiensi tenaga kerja untuk menyesuaikan diri.