Wisatawan Mulai Minati Desa Wisata Labuan Bajo

Hiburan, Pariwisata377 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Labuan Bajo yang terkenal dengan wisata Taman Nasional Komodo (TNK), ternyata juga memiliki pesona desa wisata yang sangat menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara.


Kadis Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mengatakan wisatawan yang datang ke Labuan Bajo mulai mencari kegiatan baru berupa petualangan di desa wisata.

“Wisatawan banyak datang ke Labuan Bajo semakin banyak, dan mencari hal-hal baru, tidak hanya keindahan wisata bahari Labuan Bajo, tapi mereka cari petualangan baru di desa wisata,” katanya, Sabtu (15/3/2025).

Baca juga :Wisatawan Akui Keindahan Warloka Labuan Bajo

Ia menambahkan Desa Wisata Wae Lolos yang dikenal sebagai desa seribu air terjun, Wae Rebo, Desa Wisata Siru, kemudian daerah tujuan wisata (DTW) Pantai Mberenang di Desa Watu Tiri merupakan destinasi yang layak dinikmati wisatawan.

“Yang lebih dekat bisa menikmati atraksi budaya di Kaper Desa Golo Bilas, Desa Wisata Liang Ndara di Kecamatan Mbeliling dan Kampung Warloka di Desa Pesisir Warloka,” ujarnya. 

Objek wisata lainnya seperti, destinasi Puncak Waringin berhasil meraup keuntungan 244 juta pada tahun 2024, Cunca Wulang meraup keuntungan 228 juta pada tahun 2024, Ngalor Kalo meraup keuntungan sebesar 38 juta pada tahun 2024, dan Gua Batu Cermin berhasil meraup keuntungan sebesar 818 juta pada tahun 2024.

Baca juga :Liburan ke Labuan Bajo? Jangan Lewatkan 366 Lounge!

Dalam konsep desa wisata, masyarakat ikut membangun untuk mengelola kekayaan yang ada sehingga tak dibutuhkan modal besar untuk pembangunannya.

“Apa yang ada di desa itu yang kita kelola. Misalnya trek jalan, melihat persawahan, sungai, air terjun, lembah, upacara adat dan keagamaan, ini yang diangkat maksimal sehingga biayanya tidak berat,” kata Stefanus. 


Meskipun belum memulai proses pengumpulan data jumlah kunjungan di Desa Wisata tahun 2025, Stefanus Menyebut jumlah wisatawan ke desa wisata akan meningkat di tahun 2025. 

“Saya yakin penghasilan di setiap desa wisata tahun 2025 lebih banyak dari pada tahun 2024,” tegasnya.