Disparekrafbud Manggarai Barat Perkuat Kelembagaan Pokdarwis Warloka Pesisir

Transformasi108 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat menggelar pelatihan Tata Kelola Kelembagaan Desa Wisata bagi pengurus dan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Warloka, Kecamatan Komodo, pada Senin (28/4/2025). 


Pelatihan ini merupakan bagian dari program Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) yang diinisiasi oleh pemerintah setempat sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas Pokdarwis Warloka dalam mengelola potensi wisata yang ada di desa mereka.

Dalam pelatihan ini, Disparekraf Bud Manggarai Barat menghadirkan Kepala Dinas Pemerintah Masyarakat Desa (PMD), Pius Baut, dan Ketua Pokdarwis Cunca Plis dari Desa Wisata Wae Lolos, Roberto Perkasa. 

Baca juga :Pemkab Mabar Gandeng ITB Atasi Virus Pada Tanaman Pisang

Pius Baut menekankan bahwa pengembangan desa wisata tidak hanya berfokus pada keindahan alam, tetapi juga melibatkan aktivitas masyarakat desa sebagai elemen penting dalam pengelolaan desa wisata. Ia mendorong Pokdarwis Warloka Pesisir untuk menjadikan aktivitas masyarakat pesisir sebagai daya tarik utama wisata. 

“Kampung Warloka Pesisir terdiri dari tiga suku besar, yaitu Manggarai, Bajo, dan Bima. Masing-masing memiliki bahasa daerah yang berbeda. Ini merupakan potensi yang kuat dalam pengembangan. Tiga suku dengan tradisi berbeda dapat bersatu dalam satu komunitas,” jelas Pius.

Ia juga mengingatkan bahwa kelembagaan Pokdarwis memiliki peran penting dalam menjalankan usaha wisata serta meningkatkan pendapatan masyarakat desa. 

“Anggota Pokdarwis harus memiliki passion yang kuat dalam mengelola usaha wisata dan berani melakukan inovasi,” tambahnya.

Baca juga :Padi Masih Menjadi Komoditas Unggulan Mabar

Roberto Perkasa sebagai narasumber lainnya menekankan pentingnya kekompakan antara pengurus dan anggota Pokdarwis dalam pengelolaan desa wisata. Kekompakan dan visi yang sama menjadi modal utama bagi Pokdarwis dalam mengembangkan usaha wisata.

“Pengelolaan Desa Wisata di Wae Lolos sangat transparan, terutama dalam hal pendapatan usaha. Keterbukaan ini menghindari kecurigaan di antara anggota dan menjaga kekompakan,” jelas Roberto.

Sementara itu, Kepala Disparekraf Bud Manggarai Barat, Stefan Jemsifori, menyatakan bahwa pemerintah daerah terus mengoptimalkan potensi desa wisata melalui program Fasmadewi. 


“Ketika desa wisata ini siap, kami akan mendorong wisatawan yang datang ke Labuan Bajo untuk tidak hanya mengunjungi Taman Nasional Komodo, tetapi juga menikmati keindahan alam dan keunikan budaya desa wisata,” tuturnya saat membuka pelatihan.

Ia menegaskan bahwa tahun ini Disparekraf Bud Manggarai Barat fokus untuk memperkuat usaha wisata di Desa Warloka dan Desa Watu Tiri. 

“Kami berharap Warloka Pesisir akan menjadi kampung nelayan modern yang dapat bersinergi dengan desa wisata untuk mendongkrak pertumbuhan sektor pariwisata,” pungkas Jemsifori.

Well, silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.