LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Harga kebutuhan pokok dan barang konsumsi di Labuan Bajo memang sering dikeluhkan lebih mahal dari daerah lain di NTT.
Kondisi ini tidak menyurutkan minat wisatawan untuk datang menikmati keindahan destinasi super prioritas ini.
Baik wisatawan lokal maupun mancanegara terus berdatangan. Pelabuhan, hotel, dan tempat wisata seperti Pulau Padar dan Pantai Pink tetap ramai dikunjungi.
Data dari Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat mencatat, sebanyak 58.926 wisatawan berkunjung ke Labuan Bajo hingga April 2025.
Baca juga :LABAHO, Layanan Wisata Lengkap di Labuan Bajo
“Memang harga makanan dan minuman di kafe atau restoran cukup tinggi, namun pemandangannya sepadan. Worth it lah,” kata Stefanus Jemsifori, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Selasa (3/6/2025).
Letak Labuan Bajo yang berada di ujung barat Pulau Flores membuat sebagian besar barang harus dikirim dari luar, seperti dari Surabaya dan Makassar. Akibatnya, ongkos angkut mahal dan harga jual pun ikut naik.
Tak cuma makanan, harga BBM non-subsidi, biaya sewa kapal, dan transportasi darat juga kerap jadi sorotan. Tapi geliat pariwisata tetap jalan.
“Orang datang ke sini untuk pengalaman, bukan hanya cari murah,” tambah Stefanus.
Baca juga :Cari Properti di Labuan Bajo? Inbisnis Property Solusinya!
Pemda pun terus didorong untuk memperbaiki jalur logistik, memperkuat pasar lokal, dan menjaga stabilitas harga supaya pariwisata Labuan Bajo tetap ramah bagi semua kalangan.
“Kita tingkatkan pelayanan kita, semaksimal mungkin agar wisatawan datang dan terus-menerus kembali ke Labuan Bajo,” ujar Stefanus.
Itok, salah satu pemandu wisata yang ditemui di Pelabuhan Marina, bilang kalau harga terus melonjak, wisatawan kelas menengah bisa saja kapok.
“Kalau semua terlalu mahal, nanti wisatawan backpacker atau menengah ke bawah akan lari ke tempat lain,” katanya.
Sementara itu, Maya, wisatawan asal Jakarta, saat ditemui di Pelabuhan Marina, mengaku tetap puas berlibur di Labuan Bajo meski harga-harga cukup tinggi.
“Memang agak mahal, tapi sepadan. Lautnya bagus, liat komodo juga jadi pengalaman yang nggak bisa dilupakan,” kata Maya.
Menurutnya, yang penting pelayanan tetap ramah dan fasilitas makin bagus.
“Kalau itu dijaga, pasti orang bakal balik lagi,” ujarnya.