Bupati Edi Dorong Restoratif Tourism

Ragam212 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menegaskan bahwa pembangunan pariwisata Labuan Bajo harus dijalankan secara kolaboratif dan solutif demi kesejahteraan masyarakat.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Hal itu disampaikan Bupati Edi saat membuka Seminar Nasional bertema Duc in Altum (menjala lebih dalam) yang digelar di Aula Setda Manggarai Barat, Sabtu, 21 Juni 2025. 

Seminar ini diinisiasi oleh gabungan lima organisasi masyarakat Katolik, yakni PATRIA, Pemuda Katolik, ISKA, PMKRI, dan WKRI Cabang Manggarai Barat.

Baca juga :12 Penerbangan di Labuan Bajo Dibatalkan Akibat Letusan Lewotobi

Bupati Edi menyoroti bahwa kemajuan pariwisata selama ini belum memberikan dampak maksimal bagi rakyat. 

Ia menyebut banyak pihak hanya menikmati “kebanggaan semu” dan mendorong agar lima tahun ke depan pariwisata dikembangkan dengan pendekatan restoratif tourism.

“Sungguh disadari bahwa kemajuan sektor pariwisata di Kabupaten ini, apalagi di hari-hari kemarin, kita hanya punya kebanggaan semu,” kata Bupati Edi.

Menurutnya, seluruh elemen masyarakat harus menjadi bagian dari pembangunan, bukan sekadar penonton. Ia berharap hasil seminar bisa memberi panduan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pariwisata.

Baca juga :Penerbangan Sore di Bandara Komodo Mulai Normal, Abu Vulkanik Sudah Tidak Terpantau

“Tentu semuanya ini bermuara agar rakyat yang ada di tempat ini tidak hanya menjadi obyek dari seluruh pergerakan pembangunan kepariwisataan itu sendiri,” tegasnya.

Bupati Edi juga menyampaikan apresiasi kepada panitia dan menyebut seminar ini sebagai bentuk elegan dari budaya berpikir konstruktif.

“Ini cara yang paling elegan dengan memberikan rekomendasi yang dilahirkan lewat sebuah seminar. Mari kita budayakan cara-cara yang konstruktif,” ujarnya.

Seminar berlangsung dalam dua sesi dengan delapan narasumber dari lintas kementerian, lembaga nasional, dan penggerak ormas Katolik. 

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


Tema yang dibahas mencakup isu lingkungan, kebijakan publik, industri pariwisata, hingga peran pemuda dan kelompok disabilitas.

Beberapa narasumber antara lain Anggota Ombudsman RI Rober Na Endi Jaweng, Plt. Direktur BPOLBF Frans Teguh, Sekda Mabar Fransiskus S. Sodo, Perwakilan KLHK Ade Suharso, serta Ketua DPP Patria Gustaf Tamo Mbapa dan Ketua PP PMKRI Susana Kandaimu.

Acara dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan aktivis, yang bersama-sama menjaring solusi untuk tata kelola pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *