Pegiat Lingkungan di Labuan Bajo Dukung Pembatasan Plastik

Opini, Ragam150 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, NTT perlu menerapkan kebijakan pembatasan penggunaan plastik akibat dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Stefan Rafael, pegiat lingkungan di Labuan Bajo, menyatakan langkah ini penting untuk pelestarian lingkungan di kawasan wisata.

“Edukasi dan aksi mengatasi sampah plastik di darat, sungai, muara, pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil itu demi pelestarian alam Komodo dan keberlanjutan ekosistemnya,” kata Stefan yang dilansir kompas.com, Selasa (17/6/2025).

Stefan Rafael juga mengapresiasi inisiatif dari Kantor Imigrasi Labuan Bajo dalam menerapkan kebijakan Zero Waste sehingga dapat menginspirasi banyak orang.

Baca juga :Trip Seru ke Komodo Bersama LABAHO Selama Libur Sekolah

“Apa yang diinisiasi oleh Kantor Imigrasi Labuan Bajo merupakan kegiatan yang akan menginspirasi banyak orang, termasuk kantor-kantor pemerintah lainnya,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian kawasan Labuan Bajo untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

“Lingkungan yang bersih adalah dasar dari kehidupan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Kepala Kantor Imigrasi Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, menegaskan bahwa kebijakan Zero Waste merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diemban oleh institusinya.

Baca juga :LABAHO, Layanan Wisata Lengkap di Labuan Bajo

“Melalui kebijakan Zero Waste, kami ingin mengajak seluruh pegawai untuk memulai perubahan dari hal-hal kecil. Tidak lagi menggunakan botol plastik sekali pakai serta memilah sampah dengan benar,” katanya beberapa waktu lalu.

Langkah konkret yang telah diterapkan dalam kebijakan Zero Waste di Kantor Imigrasi Labuan Bajo meliputi penyediaan galon air dan dispenser, serta seluruh pegawai diimbau membawa tumbler pribadi guna mengurangi konsumsi plastik sekali pakai.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


Sampah dapat diklasifikasikan dan dipisahkan berdasarkan kategorinya untuk mendukung proses daur ulang dan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab serta berkelanjutan.

“Transformasi ini tidak hanya sebatas pada efisiensi internal, melainkan juga bertujuan membentuk budaya kerja yang berorientasi pada keberlanjutan dan perlindungan terhadap alam serta generasi mendatang,” tandasnya.


Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *