Menjelajah Air Terjun di Desa Wae Lolos: Rute & Harga Tiket 

Pariwisata312 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Desa Wae Lolos di Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, tengah menjadi sorotan para pecinta wisata alam. Desa yang terletak sekitar 32 kilometer dari pusat Kota Labuan Bajo ini dikenal sebagai “Desa Seribu Air Terjun” karena memiliki puluhan spot air terjun alami yang tersebar di kawasan hutan dan perbukitan.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Pengelolaan objek wisata ini dilakukan oleh masyarakat setempat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias. Sejak dibuka untuk umum pada pertengahan 2023, kunjungan wisatawan terus meningkat. Tercatat, sepanjang tahun 2024, desa ini menerima lebih dari 11 ribu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Hingga pertengahan 2025, jumlahnya telah menembus angka 18 ribu pengunjung.

Baca juga :LABAHO Tawarkan Promo Spesial HUT RI

Rute dan Akses Menuju Wae Lolos

Untuk mencapai lokasi, wisatawan dapat menempuh perjalanan darat dari Labuan Bajo ke Kampung Langgo dengan waktu tempuh sekitar 45 hingga 60 menit. Rute utama melalui Jalan Trans Flores memiliki kondisi jalan yang relatif baik, meskipun beberapa kilometer terakhir menuju desa masih berupa jalan pedesaan.

Setibanya di Kampung Langgo, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan trekking sejauh kurang lebih satu kilometer menuju spot-spot air terjun. Jalur trekking melewati kawasan hutan tropis dengan vegetasi lebat, pepohonan menjuntai, dan keindahan bunga-bunga liar seperti anggrek hutan yang tumbuh alami.

Keindahan Alam yang Tersembunyi

Daya tarik utama dari Wae Lolos terletak pada keberagaman air terjunnya. Beberapa spot favorit wisatawan antara lain Cunca Plias 1 dan 2, Cunca Ri’i, serta kolam alami yang dikenal dengan nama “Kolam di Atas Awan”. Kolam ini terbentuk dari cekungan batu alami di atas tebing dan menawarkan pemandangan spektakuler dari ketinggian.

Baca juga :Trip Sehari, Tiga Speed LABAHO Jalan Bersamaan

Selain itu, masih banyak air terjun lainnya yang belum banyak dijamah wisatawan, seperti Cunca Liang Langgo, Cunca Wongka, Cunca Wene, dan Tiwu Galong. Wisatawan juga bisa menikmati destinasi penunjang seperti Bukit Toto Ninu, Gua Langgo, serta sumber air panas Wae Lua.

Harga Tiket dan Fasilitas

Harga tiket masuk ke kawasan wisata ini sangat terjangkau. Untuk wisatawan domestik dikenakan tarif sebesar Rp5.000, sementara wisatawan mancanegara dikenai Rp10.000. Biaya parkir kendaraan juga masih ramah kantong, yakni Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

Fasilitas umum seperti tempat parkir, musala, toilet, dan pusat informasi wisata telah disediakan di area gerbang masuk. Namun, karena sebagian besar spot berada di dalam kawasan hutan, wisatawan disarankan membawa perlengkapan pribadi seperti air minum dan sepatu trekking yang sesuai.

Baca juga :Tips Menikmati Pesona Bawah Laut Batu Bolong

Popularitas Desa Wae Lolos tak hanya dirasakan secara lokal. Pada tahun 2024, desa ini berhasil masuk dalam 500 besar nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pengakuan ini menjadi bukti bahwa potensi alam dan kearifan lokal Wae Lolos mampu bersaing dengan ribuan desa wisata lainnya di Indonesia.

Dengan biaya masuk yang terjangkau, akses yang semakin baik, dan keindahan alam yang masih alami, Desa Wae Lolos kini menjadi salah satu alternatif wisata unggulan di Labuan Bajo, selain kawasan Taman Nasional Komodo.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *