Bupati Edi: Setiap Sabtu Ada Pergelaran Budaya di Parapuar

Budaya123 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM. MABAR – Kawasan wisata Parapuar Labuan Bajo akan diisi dengan pagelaran budaya setiap hari Sabtu. 


Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, dalam Sidang Paripurna ke-20 DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (24/7/2025).

Pagelaran budaya ini akan berlangsung sepanjang tahun, dan menjadi bagian dari upaya Pemerintah Daerah untuk menjaga sekaligus memajukan kebudayaan Manggarai.

Baca juga :366 Property Hadirkan Standar Baru dalam Investasi Labuan Bajo

“Supaya budaya Manggarai tetap survive, setiap hari Sabtu akan ada pementasan budaya di Parapuar. Kita mulai minggu ini. Saat ini sedang kita persiapkan agar berjalan rutin setiap pekan,” kata Bupati Edi. 

Menurutnya, kehadiran pagelaran budaya di Parapuar diharapkan dapat menambah daya tarik wisata Labuan Bajo, sekaligus memberikan ruang bagi masyarakat lokal untuk menunjukkan identitas budayanya sendiri.

“Wisatawan jangan cuma diajak melihat laut. Mereka juga harus bisa menikmati budaya kita. Budaya ini identitas kita, dan harus kita jaga,” ujar Bupati Edi.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat juga tengah menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan.

 Baca juga :366 Sunset View Resort Semakin Diminati

Perda ini diharapkan menjadi landasan hukum bagi pelestarian budaya yang berkelanjutan.

“Tentu perda ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memajukan dan melestarikan budaya yang kita cintai bersama,” tegasnya.

Bupati Edi juga mengingatkan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah. Masyarakat, pelaku budaya, hingga pelaku pariwisata juga memiliki peran penting dalam menjaga warisan leluhur ini.

“Pelestarian budaya itu tanggung jawab bersama. Pemerintah tidak bisa jalan sendiri. Semua harus terlibat,” harapnya.


Sebelumnya, Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dwi Marhen Yono, mengatakan pagelaran budaya di Parapuar akan menjadi agenda rutin dua kali setiap bulan.

“Kami ingin kawasan Parapuar ini tidak hanya jadi tempat rekreasi, tapi juga ruang belajar, ruang kolaborasi lintas sektor, dan tentu saja ruang budaya,” kata Marhen.

Pagelaran budaya ini akan melibatkan pelaku seni lokal, komunitas adat, hingga anak-anak muda yang ingin belajar dan menghidupkan budaya di tengah perkembangan pariwisata.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.