Sat Polairud Polres Mabar dan Tim SAR Menggelar Simulasi Penyelamatan

Ragam470 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Sepanjang Januari hingga Juli 2025, tercatat lima kejadian kecelakaan laut terjadi di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.


Dari kejadian itu, 27 orang menjadi korban, terdiri dari 23 orang selamat tanpa cedera, tiga luka-luka, dan satu orang meninggal dunia.

Tingginya angka kecelakaan laut ini mendorong Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Manggarai Barat bersama tim SAR gabungan menggelar simulasi penyelamatan di perairan Labuan Bajo, Kamis (31/7/2025).

Baca juga :Trip Sehari, Tiga Speed LABAHO Jalan Bersamaan

“Dalam simulasi itu, kami mempraktekkan beberapa skenario kecelakaan laut, salah satunya penanganan korban yang jatuh dari kapal pinisi saat wisata di perairan Labuan Bajo,” kata Kasat Polairud Polres Mabar, AKP Dimas Yusuf Fadhillah Rahmanto dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).

Ia menjelaskan, simulasi dimulai dari informasi adanya orang yang jatuh ke laut. Setelah mendapat titik koordinat, tim SAR gabungan langsung bergerak ke lokasi menggunakan kapal dan melakukan proses evakuasi.

Selain korban yang jatuh dari kapal wisata di tengah laut, juga disimulasikan penyelamatan korban di sekitar pelabuhan. Penanganan dilakukan menggunakan lifebuoy atau pelampung penolong yang tersedia di dermaga.

“Di dermaga sudah ada lifebuoy, tapi kalau tidak pernah didemonstrasikan, maka kita tidak akan tahu cara penggunaannya secara tepat,” ujar Dimas.

Baca juga :LABAHO, Layanan Wisata Lengkap di Labuan Bajo

Selain praktek penyelamatan, para personel gabungan juga dibekali pelatihan evakuasi medis. Materinya meliputi pertolongan pertama, anatomi dasar, penilaian dan pemeriksaan korban, pemindahan, hingga resusitasi jantung paru (RJP) dan terapi oksigen.

“Pertolongan pertama adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki semua tim SAR. Penanganan awal yang cepat dan tepat bisa menyelamatkan nyawa korban sebelum sampai ke rumah sakit,” kata Dimas.

Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapan personel dan sinergi antar instansi dalam menghadapi kecelakaan laut di wilayah perairan Labuan Bajo, khususnya di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

“Labuan Bajo adalah destinasi super premium yang ramai dikunjungi wisatawan. Maka keselamatan wisatawan menjadi hal yang harus diutamakan,” ujarnya.


Melalui simulasi ini, diharapkan respons terhadap kejadian kecelakaan laut bisa lebih cepat, terkoordinasi, dan sesuai prosedur.

“Penyebab kecelakaan bisa bermacam-macam, mulai dari cuaca hingga kelalaian manusia. Karena itu kerja sama antarinstansi sangat penting agar penanganan lebih efektif dan efisien,” tutupnya.

Kegiatan ini melibatkan sejumlah instansi seperti Basarnas, Lanal Labuan Bajo, KSOP, Koramil 1612-02/Komodo, Kantor Imigrasi, Kesehatan Pelabuhan, pelaku wisata, dan pihak hotel.

Simulasi ini turut melibatkan fasilitas pendukung seperti speed boat, rigid inflatable boat (RIB), rescue car, dan ambulans.


Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.