Strawberry Rock: Batu Pink Romantis di Tengah Komodo

Pariwisata147 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Labuan Bajo terkenal dengan kadal raksasa Komodo dan bukit-bukit savana yang eksotis, kini wisatawan semakin menyukai satu destinasi baru, yaitu Strawberry Rock.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg


Wisatawan memburu gugusan karang raksasa berwarna merah muda ini untuk menikmati pemandangan matahari terbenam yang romantis.

Orang menyebut tempat ini Nisa Purung. Dalam bahasa lokal, “nisa” berarti pulau dan “purung” artinya terbakar. Julukan itu muncul karena saat senja tiba, karang-karang ini memantulkan warna jingga matahari yang berpadu dengan warna pink, seolah-olah terbakar api. Banyak wisatawan jatuh cinta pada pemandangan itu.

Baca juga : Paket Promo Open Trip Sailing Komodo September

Getrudis, Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Labuan Bajo, mengatakan bahwa wisatawan kini semakin mengenal Strawberry Rock.

“Dulu, wisatawan belum terlalu mengenal destinasi ini. Kini, destinasi ini menjadi alternatif baru bagi mereka yang ingin pengalaman berbeda selain ke Pulau Padar atau Pulau Komodo,” katanya, Sabtu (20/9/2025).

Ia menambahkan, media sosial mendorong popularitas Strawberry Rock. Banyak orang penasaran karena foto-foto indah tersebar luas. Wisatawan harus mendaki untuk menikmati keindahan Strawberry Rock. Jalur pendakiannya cukup menantang.

Kristop, seorang pemandu wisata lokal, menjelaskan, “Kami membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mencapai puncak. Jalurnya berbatu dan sedikit curam. Makanya, kami selalu menyarankan pengunjung memakai sepatu atau sandal gunung yang nyaman dan tidak licin,” ujarnya.

Ia mengingatkan wisatawan untuk membawa air minum dan camilan agar tetap berenergi.

Baca juga :Enam Bandara di Flores yang Wajib Kamu Tahu

Strawberry Rock berada dekat Pulau Rinca dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Wisatawan hanya bisa mencapai lokasi ini melalui jalur laut, biasanya dengan menyewa kapal speed boat atau kapal wisata.

Speed boat dari dermaga Labuan Bajo menempuh jarak sekitar 30 menit. Kristop mengatakan, waktu terbaik untuk berkunjung adalah sore hari.

“Sinar matahari tidak terlalu terik, dan kita bisa menikmati momen golden sunset yang paling ditunggu-tunggu,” katanya.

Wisatawan yang tertarik membayar tiket masuk yang relatif terjangkau. Wisatawan lokal membayar Rp50.000 per orang, sementara wisatawan mancanegara membayar Rp150.000 di hari biasa dan Rp225.000 di hari Minggu atau hari libur. Biaya ini belum termasuk sewa kapal dan pemandu.

“Kalau ingin one day trip ke Strawberry Rock dan sekitarnya, wisatawan harus menyiapkan dana untuk menyewa kapal speed boat,” tambah Kristop.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Kristop mengakui, pihak pengelola masih minim menyediakan fasilitas umum di lokasi ini bahkan belum ada, karena mereka sengaja mempertahankan kealamiannya.

“Kami ingin menjaga ekosistem tetap seimbang. Ini bagian dari pengalaman petualangan,” tuturnya.

Dengan keunikan warna dan pemandangan senja yang menawan, Strawberry Rock kini menjadi permata tersembunyi yang mulai bersinar di Labuan Bajo.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *