LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Ribuan pengunjung memadati Waterfront City Labuan Bajo, Minggu (21/9/2025) malam, untuk menyaksikan penutupan Tour de EnTeTe 2025. Suasana tribun penuh sesak, masyarakat berdesakan demi ikut merayakan momen bersejarah itu.
Tour de EnTeTe menutup etape ke-10 di Labuan Bajo setelah menempuh hampir 1.500 kilometer lintasan melintasi tiga pulau besar di NTT. Sebanyak 16 tim dari 13 negara dengan total 80 pembalap ikut ambil bagian.
Gubernur NTT Melkiades Laka Lena menyebut keberhasilan ini lahir dari kolaborasi banyak pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, sponsor, BUMN, BUMD, komunitas hingga dukungan masyarakat di sepanjang rute.
“Keberhasilan ini bukan kerja satu dua pihak, tapi kolaborasi luar biasa. Semua bersatu menjadikan Tour de NTT penuh kebanggaan dan syukur bagi kita semua,” kata Melkiades dalam sambutannya.
BACA JUGA :
– Golo Mori Sunset Run 2025 Siap Digelar
– Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO
– Panduan Lengkap ke Pulau Komodo dari Labuan Bajo
– Banyak Acara Seru di Labuan Bajo Bulan November Nanti
– Penerbangan Bandara Komodo Kembali Normal Usai Erupsi Lewotobi
Ia menegaskan, Tour de EnTeTe bukan sekadar balap sepeda, melainkan sejarah baru bagi NTT. Event ini bahkan bisa masuk catatan dunia karena menjadi lomba sepeda terpanjang di Indonesia yang melintasi tiga pulau besar dengan kapal.
“Ini bukan balap sepeda biasa, ini sejarah baru bagi Nusantara Tenggara Timur,” ujarnya.
Melkiades juga menyinggung sisi kemanusiaan dalam ajang ini, salah satunya saat etape 7 di mana hadiah lomba dipersembahkan untuk para pengungsi di Mauponggo.
“Itu bukti bahwa event ini tidak hanya soal sportifitas, tapi juga soal kemanusiaan,” tegasnya.
Ia menambahkan, selain olahraga, Tour de EnTeTe ikut mengangkat citra pariwisata, budaya, dan ekonomi lokal.
“Ekonomi berputar, dan BPS sedang menghitung dampaknya bagi NTT,” tandas Gubernur.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
