Laut Labuan Bajo Jadi Panggung Atlet Dunia

Ragam671 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Festival renang perairan terbuka Limbang Tacik Ta’a kembali digelar di Labuan Bajo tahun 2025. Ajang yang memasuki edisi kedua ini menghadirkan perpaduan antara kompetisi olahraga dan pesona laut Flores.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg


Bertempat di Ta’aktana, a Luxury Collection Resort & Spa, festival ini diikuti perenang dari berbagai negara, mulai dari Inggris, Belanda, Rusia, Jepang hingga Australia.

Para peserta tidak hanya datang untuk berlomba, tetapi juga menikmati rute renang menantang sekaligus indah, dari Pantai Wae Rana hingga Pulau Bidadari.

Baca juga :Tips Liburan Tetap Lancar di Labuan Bajo Saat BBM Langka

“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak serta antusiasme luar biasa dari peserta,” kata Renaldus Iwan Sumarta, inisiator Limbang Tacik Ta’a sekaligus Direktur Utama Fortuna Paradiso Optima, dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (25/9/2025).

Menurutnya, Limbang Tacik Ta’a bukan sekadar kompetisi, tetapi sebuah gerakan untuk merayakan laut sebagai ruang kehidupan.

“Ini tempat kita kembali terhubung dengan alam dan menemukan kedamaian di Labuan Bajo,” ujarnya.

Tahun ini, penyelenggara menghadirkan tantangan baru, kategori 10.000 meter. Di nomor utama ini, perenang Rusia Elisei Stepanov mencetak rekor waktu 02:17:21, unggul tipis dari dua atlet muda berbakat Indonesia, Mohammad Akbar Putra Taufik dan Semenov Denis.

Baca juga :Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO

Di kategori wanita, perenang nasional Adinda Larasati Dewi Kirana, peraih medali terbanyak PON Papua 2021, membuktikan kualitasnya dengan catatan impresif 02:35:34.

Kategori 5.000 meter menyajikan persaingan sengit. Alexander Taraskin dan Bianca Marcon keluar sebagai juara di kelompok usia 30–39, sementara perhatian tertuju pada Colin Wilbhy, peserta tunggal kategori 60+, yang sukses menuntaskan lomba dengan waktu 01:58:41.

Sementara itu, di kategori 2.000 meter, atlet muda Satria Chandra dan Fiorenza Elysia Ngera menjadi juara junior usia 14–19 tahun dengan catatan waktu tercepat di nomor ini.

Pemenang 10.000 meter, Elisei Stepanov, menyampaikan kesannya atas penyelenggaraan festival.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


“Acara ini terselenggara dengan sangat baik. Tahun depan, saya pasti akan hadir kembali dan turut mempromosikannya ke teman-teman, terutama para pecinta triathlon dan renang air terbuka,” ungkapnya.

Race Director Omar Suryaatmadja menegaskan komitmen untuk menjadikan Limbang Tacik Ta’a sebagai agenda tahunan sports tourism di Labuan Bajo.

“Kami ingin menjadikan laut sebagai panggung prestasi dan pengalaman tak terlupakan,” tandasnya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *