Okupansi Hotel Labuan Bajo Melesat! Peak Season Sanggat Tinggi

Pariwisata82 Dilihat

​LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Sektor perhotelan di Labuan Bajo terbukti bangkit secara signifikan setelah pandemi. Tingkat hunian kamar (okupansi) hotel berbintang mencatat angka impresif. Saat musim ramai (peak season), okupansi bahkan nyaris menyentuh 100%.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg


Ketua Bidang Hotel PHRI Manggarai Barat, Yuvensius Darung, mengungkapkan capaian positif ini. Ia menjelaskan bahwa lonjakan terjadi setelah hotel-hotel menjalani masa pembenahan internal selama pandemi.

“Perkembangan hotel pasca pandemi cukup signifikan. Pada 2023, okupansi naik tajam dan rata-rata tembus hampir 60% sepanjang tahun,” jelas Yuvensius, Kamis (25/9/2025) malam.

Baca juga :Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO

Tren Positif Berlanjut di 2024 dan 2025

Tingkat hunian tinggi terus berlanjut. Pada 2024, hotel-hotel berbintang mencatat okupansi rata-rata antara 53% hingga 60%.

Yuvensius menambahkan bahwa beberapa hotel mencatat tingkat hunian hingga 70%. Meskipun demikian, rata-rata okupansi seluruh hotel di Labuan Bajo tetap berada di atas 50%.

Ia menjelaskan bahwa musim sangat mempengaruhi pergerakan okupansi hotel. Dalam dunia perhotelan, dikenal dua musim: low season dan peak season (atau big season).

Musim ramai di Labuan Bajo biasanya berlangsung dari April hingga Oktober.

“Pada big season kemarin, misalnya di hotel tempat saya bekerja, rata-rata okupansi mencapai 80-90% dalam satu bulan,” ungkapnya.

Sebaliknya, Januari hingga Maret menjadi periode low season. Pada bulan-bulan ini, okupansi turun ke kisaran 40% sampai 45% per bulan.

Baca juga :Dua Bulan, Bandara Komodo Layani 223 Ribu Penumpang

Yuvensius juga memprediksi bahwa tren positif akan terus berlanjut di 2025. “Pada kuartal 2 (April–Agustus), rata-rata okupansi berkisar antara 70% sampai 80%,” ujarnya.

Wisatawan Lokal Dominasi Hunian Hotel

Meski okupansi meningkat, wisatawan lokal tetap mendominasi jumlah tamu hotel. Di beberapa hotel, jumlah tamu domestik mencapai 80%.

Wisatawan lokal umumnya melakukan perjalanan singkat, dan sering hanya menginap satu malam di hotel darat sebelum atau sesudah berlayar.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Untuk mengantisipasi low season, Yuvensius mendorong kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat. Ia menyarankan penyelenggaraan event besar berskala internasional agar tetap menarik wisatawan.

“Di low season, kami biasanya mengadakan event seperti Tour de EnTeTe kemarin. Mudah-mudahan November nanti ada banyak festival dan kegiatan lain,” tutupnya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *