LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Suasana ruang pertemuan di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Selasa (21/10/2025), mendadak riuh. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena berteriak lantang, “Ayo bangun Bali Nusra, bangun Indonesia!” hingga tiga kali.
Teriakan itu disampaikan dalam acara Forum Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Bali–Nusa Tenggara, yang mempertemukan para pejabat dari Bali, NTB, dan NTT.
Forum ini membahas arah pembangunan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia, termasuk tata ruang dan rencana pengembangan ekonomi lintas wilayah.
Gubernur NTT mengatakan, tiga provinsi di kawasan Bali Nusra harus bangkit dan maju bersama.
Ia menegaskan bahwa kerja sama lintas daerah penting untuk mendorong pemerataan pembangunan di kawasan yang dulu disebut Sunda Kecil itu.
“Saya, Gubernur Bali, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah sepakat, tiga daerah ini harus dikembangkan bersama. Ini rumah besar kita, Bali Nusra,” ujarnya.
BACA JUGA :
– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– Restoran dan Bar di TA’AKTANA Labuan Bajo, View-nya Bikin Betah
– Mawatu Gelar Pesta Halloween, Gratis untuk Semua Pengunjung
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam
Dalam sambutannya, Gubernur juga menyoroti sejumlah tantangan di NTT seperti alih fungsi lahan, keterbatasan SDM, dan lemahnya koordinasi antar instansi.
Ia menegaskan bahwa penataan ruang bukan sekadar dokumen, tapi arah masa depan pembangunan.
“Kita harus pastikan tata ruang benar-benar berpihak pada rakyat, menjaga lingkungan, dan melibatkan masyarakat,” katanya.
Ia juga menyebut rencana pembangunan Lingkar Utara Flores dan usulan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayah perbatasan seperti Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara.
“Timor Leste sudah punya kawasan ekonomi khusus dekat perbatasan, kenapa kita tidak bisa bikin juga?” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Nazib Faizal, mengatakan tata ruang menjadi kunci dalam menarik investasi dan mendorong pemerataan ekonomi.
“Tata ruang itu panglima. Kalau tidak tertib, bisa menimbulkan konflik sosial dan bencana,” kata Nazib.
Nazib juga mencontohkan Labuan Bajo sebagai magnet ekonomi di NTT.
“Kalau Labuan Bajo maju, kabupaten lain juga harus ikut tertarik secara ekonomi. Jadi jangan biarkan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, maju sendiri,” tandasnya disambut tawa peserta.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo
