Mengintip Pulau Padar Saat Musim Hujan, Hijau Banget

Pariwisata137 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Pulau Padar di Labuan Bajo kini tampil beda. Memasuki musim hujan, bukit-bukit yang biasanya coklat dan kering berubah jadi hijau segar, diselimuti kabut tipis yang membuat suasananya terasa tenang dan sejuk.


Pada Jumat (7/11/2025), dari puncak ikonik Pulau Padar terlihat pemandangan yang memanjakan mata. Savana yang dulu gersang kini berubah jadi hamparan hijau yang kontras dengan laut biru di bawahnya. Dari kejauhan, bukit-bukit tampak seperti gelombang hijau yang berlapis kabut.

“Biasanya kalau musim kemarau, panas banget dan semua bukitnya cokelat. Sekarang hijau semua, rasanya kayak lihat Padar versi baru,” kata Dria, wisatawan asal Jakarta, saat ditemui di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Jumat sore. Ia mengaku tak menyangka Padar di musim hujan bisa seindah itu.

Musim hujan di Labuan Bajo biasanya berlangsung dari November sampai Maret. Walau dianggap sepi wisatawan, justru di waktu inilah suasana Padar terasa lebih tenang. Udara lebih segar, warna alam lebih hidup, dan perjalanan naik ke puncak terasa lebih damai.


BACA JUGA :

– Mau Pagi atau Sore, Puncak Waringin Tetap Bikin Jatuh Cinta
– Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO
– Tarif Sewa Motor dan Mobil Terbaru 2025 di Labuan Bajo
– Kalau Hujan di Labuan Bajo, Ngapain Aja?
– Labuan Bajo Masuk Top 3 Destinasi Terbaik Asia 2026


Perjalanan menuju puncak Pulau Padar membutuhkan tenaga ekstra. Wisatawan harus menapaki lebih dari 800 anak tangga yang menanjak berkelok hingga ke titik tertinggi pulau. 

Waktu tempuhnya sekitar 30 hingga 45 menit, tergantung kecepatan mendaki. Di musim hujan, sebagian tangga menjadi licin, sehingga traveler disarankan memakai sepatu yang nyaman dan tidak mudah tergelincir.

“Waktu naik agak licin karena habis hujan, tapi begitu sampai atas langsung terbayar semua. Anginnya sejuk banget,” ujar Dria.

Dari puncak Padar, panorama tiga teluk dengan warna laut berbeda–biru muda, tosca, dan biru tua tampak jelas. 

Di musim hujan, gradasi warna laut terlihat lebih lembut karena pantulan awan mendung di permukaan air. Kabut yang turun pelan dari punggung bukit membuat suasananya terasa seperti di negeri dongeng.


BACA JUGA :

– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– Ini 2 Jalur Utama Menuju Wae Rebo, Kampung di Atas Awan
– Wonderful Indonesia Pikat Dunia di WTM London 2025
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam


Pulau Padar merupakan salah satu spot paling populer di Taman Nasional Komodo. Pulau ini tidak dihuni oleh komodo, tapi tetap masuk dalam kawasan konservasi. 

Dari Labuan Bajo, perjalanan ke Pulau Padar bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan laut menggunakan speed boat, atau 2 jam dengan kapal wisata pinisi.

Biasanya, wisatawan datang ke Padar saat pagi hari agar bisa menikmati matahari terbit dari puncak. Namun di musim hujan, langit mendung membuat waktu kunjungan lebih fleksibel. Pemandangan tetap cantik, baik pagi maupun sore. 

“Kami sekarang lebih sering bawa tamu di musim hujan. Memang cuacanya agak berubah-ubah, tapi justru lebih adem dan sepi,” ujar Seno, pemandu wisata lokal yang rutin membawa turis ke Pulau Padar.


Traveler yang datang di musim hujan memang perlu persiapan ekstra. Selain jas hujan dan dry bag, penting juga membawa air minum dan camilan ringan karena di area pendakian tidak ada warung. 

Meski begitu, suasana alami dan tenangnya Padar di musim ini memberi pengalaman yang berbeda dari biasanya.

Padar di musim hujan membuktikan, keindahan Labuan Bajo tak melulu soal matahari dan laut biru. 

Saat hijau dan berkabut pun, pulau ini tetap mempesona dengan caranya sendiri. Lebih tenang, lebih hidup, dan lebih dekat dengan alam.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.