Terpikat Komodo di Setiap Langkah

Pariwisata71 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Begitu tiba di Pulau Komodo, suasana langsung berubah. Udara panas dan pepohonan kering jadi tanda bahwa rombongan memasuki wilayah reptil purba yang hanya hidup di tempat ini.

Di bawah sebuah pohon besar, seekor komodo terlihat berbaring. Tubuhnya besar, nafasnya pelan, tapi aura liarnya terasa kuat. Rombongan berdiri agak jauh, sementara ranger sudah bersiaga dengan tongkat kayu panjang.

Tak lama, komodo itu mengangkat kepala. Lidahnya menjulur cepat gerakan kecil yang langsung membuat seluruh rombongan hening. 

Wisatawan yang tadinya sibuk memotret langsung menurunkan kamera. Semua fokus pada Komodo yang mulai bergeser perlahan.

“Kalau lidahnya mulai aktif, itu tanda dia sedang membaca bau di sekitarnya. Selama kita tetap tenang, dia tidak akan mendekat,” kata Andro, guide dari Labuan Bajo Holiday (LABAHO) yang mendampingi rombongan, Kamis (13/11/2025).


BACA JUGA :
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO
– Cuaca Labuan Bajo Lagi Ekstrem Nih, Wisatawan Diminta Waspada
– Musisi Legendaris Felix Edon Siap Tampil di Akhir Tahun di Labuan Bajo
– Pendapatan Manggarai Barat Sudah Rp976 Miliar, dari Mana Saja Sumbernya?


Komodo itu kemudian berjalan pelan melewati semak kering. Tidak menyerang, tidak tergesa hanya mencari tempat teduh. Meski begitu, setiap langkahnya terasa menegangkan.

Di sepanjang jalur savana, beberapa komodo lain terlihat berjemur. Ada yang tidak bergerak sama sekali, ada yang hanya memutar kepala mengikuti gerakan rombongan. 

Setiap kali bertemu, ranger meminta wisatawan berkumpul, menjaga jarak, dan tidak membuat gerakan mendadak.

“Komodo biasanya diam, tapi mereka bisa bergerak cepat kalau merasa terganggu. Karena itu rombongan harus tetap jaga jarak,” jelas Andro mengingatkan para wisatawan.

Rombongan berhenti sejenak di titik pandang tengah jalur. Dari sini terlihat luasnya hutan di Pulau Komodo. 

Andro menjelaskan bahwa setiap komodo memiliki wilayah jelajahnya sendiri. 

“Kadang kita ketemu banyak, kadang hanya satu dua. Mereka muncul di jalur tanpa bisa diprediksi,” ujarnya.

Pertemuan berulang dengan komodo sepanjang trekking membuat pengalaman ini terasa intens. Ada rasa takut, kagum, dan kaget ketika berada hanya beberapa meter dari predator yang menjadi ikon Taman Nasional Komodo ini. 

Perjalanan ini merupakan bagian dari trip 3 hari 2 malam bersama kapal pinisi White Pearl 02 milik Labuan Bajo Holiday (LABAHO). 

Selain trekking di Pulau Komodo, rombongan juga mengunjungi beberapa spot populer seperti Padar, Taka Makassar, Manta Point, Kalong, Manjerite, dan Kelor. 

Namun, momen paling kuat tetap satu: tatap muka dengan komodo raksasa di habitat alaminya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *