Data Komodo 2025 Belum Rilis, Komodo Kecil Nongol di Wae Wuul

Budaya, Pariwisata62 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) memastikan populasi komodo masih dalam kondisi relatif stabil dan memberi harapan bagi konservasi satwa purba Nusantara ini.


Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga, mengatakan data populasi tahun 2025 masih dalam proses analisis.“Tahun ini datanya masih dianalisis,” ujar Hendrikus, Senin (17/11/2025).

Berdasarkan laporan BTNK, populasi komodo dalam tujuh tahun terakhir tercatat berfluktuasi namun tetap stabil.

Adapun populasinya: tahun 2018 sebanyak 2.897 ekor, 2019 sebanyak 3.022 ekor, 2020 sebanyak 3.163 ekor, 2021 sebanyak 3.303 ekor, 2022 sebanyak 3.156 ekor, 2023 sebanyak 3.396 ekor, dan 2024 sebanyak 3.270 ekor.

BTNK juga memasang kamera trap untuk memantau pergerakan komodo di lapangan. “Ya betul,” ujarnya.


BACA JUGA :

– Ribuan Orang Ramaikan Pembukaan Komodo Waterfront Festival 2025
– Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO
– Tarif Sewa Motor dan Mobil Terbaru 2025 di Labuan Bajo
– 5 Spot Snorkeling Paling Keren di Pulau Komodo
– Pantai Pede Jadi Lokasi Penyerahan Puluhan Kapal Ketinting


Komodo Muncul di Tepi Jalan Wae Wuul
Sementara itu, salah satu warga yang sempat melewati Kampung Menjaga dikejutkan oleh kemunculan seekor komodo kecil di tepi jalan kawasan Wae Wuul. Video tersebut diunggah akun Facebook Ignas Sarang pada Jumat (14/11).

Dalam video, komodo terlihat berhenti sejenak sebelum naik ke atas batu besar, lalu perlahan meninggalkan lokasi.

Ignas menuliskan bahwa Wae Wuul merupakan lokasi pelepasliaran enam komodo pada 2023 untuk tujuan konservasi. Hingga kini belum ada informasi terbaru soal perkembangan komodo-komodo tersebut.

“Apakah sudah berkembang biak atau belum, atau masih tetap enam ekor atau berkurang, belum tahu pasti,” tulisnya.


Diketahui, enam ekor komodo hasil pengembangbiakan di Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dilepasliarkan ke habitatnya di Cagar Alam Wae Wuul pada tahun 2023 lalu.

Setelah dilepasliarkan, aktivitas keenam komodo itu dipantau selama tiga tahun melalui GPS telemetry yang dipasang pada tubuh masing-masing komodo. Pemantauan juga dilakukan melalui camera trap yang ditempatkan di sejumlah titik di Cagar Alam Wae Wuul.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.