Setiap Sabtu, Wisatawan Bisa Menikmati Budaya Flores di Parapuar Labuan Bajo

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Parapuar kini menjadi salah satu tempat paling santai untuk menikmati budaya Flores setiap akhir pekan di Labuan Bajo.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg

Weekend at Parapuar (WAP), program rutin dari Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), kembali digelar dalam edisi ke-13 pada Sabtu (22/11/2025) sore. 

Acara ini menghadirkan pertunjukan seni, kuliner lokal, dan aktivitas komunitas yang bisa dinikmati warga maupun wisatawan yang sedang berada di Labuan Bajo.

Parapuar, Ruang Terbuka di Perbukitan Labuan Bajo

Parapuar terletak sekitar 10–15 menit dari pusat kota Labuan Bajo. Lokasinya berada di kawasan perbukitan yang mengarah ke utara, dengan area terbuka luas bernama Natas Parapuar sebagai titik berkumpul pengunjung. 

Akses menuju lokasi cukup mudah, jalan sudah beraspal, dan bisa dicapai dengan motor, mobil, atau transportasi online lokal.

Bagi wisatawan, Parapuar sering menjadi pilihan untuk menikmati suasana sore yang lebih tenang, jauh dari keramaian kota.


BACA JUGA :

– Sensasi Trip Desember di Labuan Bajo, Banyak Diskon
– Perjalanan Malam Menyambut Sei Babi Hangat di Labuan Bajo
– Tarif Sewa Motor dan Mobil Terbaru 2025 di Labuan Bajo
– Dispar Mabar Hadirkan Solusi Praktis Selamatkan PAD Bahari
– BTNK Jelaskan Soal Ular Hijau Viral di TN Komodo


Wisatawan Bisa Nonton Tarian Khas Flores

WAP Vol. 13 diramaikan oleh penampilan seni dari Sanggar Molas Roto Roka dan Sanggar Kope Oles. Wisatawan bisa melihat langsung tarian khas Manggarai yang dibawakan oleh anak-anak muda setempat. 

Penampilan ini menjadi daya tarik tersendiri karena menghadirkan nuansa budaya lokal tanpa harus menghadiri acara besar atau festival tahunan.

Beberapa wisatawan domestik yang hadir terlihat ikut merekam penampilan tersebut dan berbincang dengan anggota sanggar setelah pertunjukan selesai.

Kuliner Lokal dan UMKM Tambah Suasana Semakin Hangat

Selain panggung seni, lapak UMKM juga ikut meramaikan acara. Sekangku, Ngemil di Bajo, dan Sari Toga Komodo hadir dengan beragam pilihan makanan ringan dan produk olahan lokal. Wisatawan bisa mencicipi jajanan khas atau membeli oleh-oleh buatan warga.

Total sekitar 70 pengunjung hadir di WAP Vol. 13, gabungan dari warga, pelajar, komunitas seni, dan beberapa wisatawan yang datang untuk menikmati sore.

Ruang Kreatif yang Terbuka untuk Semua

Plt Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menyampaikan bahwa WAP menjadi ruang kreatif yang sengaja dibuka agar masyarakat dan wisatawan memiliki alternatif aktivitas setiap akhir pekan.

“Weekend at Parapuar sudah menjadi ruang bersama bagi talenta lokal untuk berkembang dan bagi masyarakat menikmati wisata berbasis komunitas. Di WAP Vol. 13 ini, kami ingin memperkuat pariwisata yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan di Labuan Bajo,” kata Marhen dalam keterangannya, Selasa (25/11).

Selain pertunjukan seni dan UMKM, pelajar dari sejumlah sekolah juga terlibat melalui lomba tari tradisional. Keterlibatan mereka menunjukkan bahwa regenerasi budaya terus berjalan.

Destinasi Sore Hari dengan Suasana Komunitas

Bagi wisatawan yang ingin melihat sisi lain Labuan Bajo, WAP menawarkan suasana yang berbeda. 

Tidak hanya soal pemandangan bukit dan angin sore, tetapi juga interaksi langsung dengan warga lokal, seni, dan kuliner yang sederhana namun otentik.

Setiap Sabtu, Parapuar menjadi tempat yang hidup, tempat wisatawan bisa duduk santai, menikmati hiburan budaya, dan merasakan aktivitas komunitas yang menampilkan budaya Flores.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *