Wisatawan Datang ke Labuan Bajo Mencari Pengalaman Berbeda, Desa Wisata Misalnya

Pariwisata197 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Labuan Bajo makin digemari wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda. Bukan cuma jelajah Taman Nasional Komodo, tapi juga singgah ke desa wisata. 

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg

Data Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat mencatat 403.464 wisatawan berkunjung ke Labuan Bajo hingga November 2025.

“Ini sudah gabung dengan data dari BTNK. Wisatawan asing 298.408 orang dan nusantara 105.056 orang,” kata Kepala Disparekrafbud, Stefanus Jemsifori dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025).

Menurutnya, desa wisata menawarkan paket lengkap: alam, budaya, dan kuliner lokal. 

“Jadi wisata di destinasi super prioritas Labuan Bajo bukan hanya di TN Komodo, tapi juga desa-desa wisata,” ujarnya.

Salah satu yang paling naik daun adalah Desa Wisata Wae Lolos, dikenal sebagai Desa Seribu Air Terjun. Berjarak sekitar 32 km dari Kota Labuan Bajo, desa ini punya tujuh spot alam populer seperti Cunca Pilas Satu, Cunca Pilas Dua, Tiwu Galong, Cunca Ri’i, hingga Kolam di Atas Awan.


BACA JUGA :

– Biar Solo Traveling di Labuan Bajo Menyenangkan, Ini Rumus Rahasianya!
– Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO
– Perda Pajak Atas Air Manggarai Barat Jadi Contoh Nasional
– Paket Wisata Open Trip One Day Labuan Bajo
– Dua Event Berbarengan, Labuan Bajo Siap Jadi Lebih Meriah Akhir November


Selama dua tahun terakhir, turis Eropa masih mendominasi kunjungan, mulai dari Prancis, Belanda, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris hingga Swiss. Namun sejak Juli–September 2025, lonjakan wisatawan Asia seperti Malaysia, China, Jepang, dan Taiwan mulai terlihat.

Dari Januari–September 2025, Wae Lolos dikunjungi 11.081 wisatawan. Sebanyak 7.182 orang (64,8 persen) adalah turis mancanegara, dan 3.899 orang (35,1 persen) wisatawan domestik. Puncak kunjungan terjadi pada Juli–September 2025 dengan total 6.521 wisatawan, melampaui periode yang sama 2024 yang mencapai 11.015 wisatawan.

Sebelumnya, Sekretaris Disparekrafbud Manggarai Barat, Chrispin Mesima, mengatakan penguatan desa wisata terus dilakukan lewat pelatihan Edukarsa. Program ini menyasar peningkatan kompetensi SDM desa wisata, termasuk penyusunan paket wisata dan pengolahan produk lokal.

“Pariwisata jadi prioritas dalam RPJP 2025–2030. Salah satunya lewat program FASMADewi yang melibatkan fasilitator desa wisata selama 10 bulan dengan 9–10 sesi pelatihan tiap periode. Hingga 2025, sudah enam desa yang dapat pendampingan intensif,” ungkapnya.

Saat ini, Manggarai Barat memiliki 94 desa wisata dari total 169 desa, ditambah 31 calon desa wisata yang sedang dalam proses penetapan. Jumlah ini masih bisa bertambah, dengan proyeksi sekitar lima desa wisata baru dalam waktu dekat.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *