Desa Wisata Liang Ndara, Destinasi Kamu Selanjutnya di Labuan Bajo

Budaya, Pariwisata99 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Desa Wisata Liang Ndara bisa jadi pilihan kalau kamu ingin liburan yang beda dekat Labuan Bajo. Alamnya cantik, budayanya kuat, dan suasananya tenang.

Desa adat yang berada di Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat, NTT ini berjarak sekitar 20 km dari Kota Labuan Bajo. Waktu tempuhnya kurang lebih 30 menit. Liang Ndara juga sudah tersertifikasi sebagai “Desa Wisata Berkelanjutan” dari Kementerian Pariwisata sejak 2020.

Yang bikin desa ini menarik adalah cerita sejarah dan kekayaan alam yang masih terjaga. Ada gua bersejarah, air terjun, ritual adat, sampai proses pembuatan kain tenun khas Manggarai.

“Liang Ndara adalah gua unik di desa tersebut,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, Senin (1/12/2025).

Nama Liang Ndara sendiri punya arti khusus. Liang berarti gua, dan Ndara berarti tempat berlindung. Dulu, para leluhur Manggarai bersembunyi di gua ini untuk menghindari serangan penjajah dan binatang buas pada masa Kesultanan Bima.


BACA JUGA :

– Dua Pantai Favorit di Labuan Bajo untuk Menyambut Senja
– KSOP Minta Kapal di TN Komodo Waspada Cuaca Ekstrem
– Tarif Sewa Motor dan Mobil Terbaru 2025 di Labuan Bajo
– Rusa Jinak Temani Wisatawan di TN Komodo
– Polemik Pajak Kos-kosan di Labuan Bajo, Beda Tafsir


Nenek moyang yang berlindung di Liang Ndara berasal dari Gorontalo, Sulawesi. Keturunannya kini tersebar di beberapa kampung di Kecamatan Komodo, Mbeliling, dan Sano Nggoang. Gua alami tersebut kini menjadi lokasi wisata sejarah di Manggarai Barat.

Menurut Stefanus, wisatawan yang datang biasanya disambut dengan upacara adat Manggarai. Mereka akan diarahkan ke rumah adat di puncak kampung, lalu menyaksikan langsung ritual penyambutan hingga pertunjukan tarian Caci.

Setelah itu, wisatawan bisa mampir melihat proses pembuatan anyaman dan kain tenun khas Manggarai Barat. Anyaman dibuat dari daun pandan dan dibentuk menjadi berbagai produk seperti tas, topi, kotak tisu, dan tikar.

“Kain tenun khas Manggarai Barat memiliki warna dasar hitam dengan motif berwarna cerah yang kontras,” jelas Stefanus.

Harga anyaman biasanya mulai dari Rp50 ribu–Rp150 ribu. Sementara kain tenun dihargai sekitar Rp800 ribu–Rp1,5 juta.

Bagi yang suka trekking, Air Terjun Liang Kantor adalah spot yang wajib dicoba. Lokasinya bisa dicapai dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melewati bukit dan hutan yang hijau. Jika ingin berenang, datanglah di musim hujan, karena debit air terjun sangat bergantung pada musim.

“Saat ini momen yang tepat kalau mau ke sana,” tutup Stefanus.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.