Kemenkes Tinjau RSUD Komodo, Siap Kawal Wisata Medis Labuan Bajo

Ragam144 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Kementerian Kesehatan RI menyatakan dukungan penuh untuk pengembangan RSUD Komodo sebagai Rumah Sakit Destinasi Pariwisata yang menjadi bagian penting dalam memperkuat ekosistem kesehatan di Labuan Bajo.

Dukungan itu disampaikan Ketua Tim Kerja Inovasi Klinis dan Teknologi Kesehatan, Direktorat Pengembangan Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, dr. Era Renjana Diskamara, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis dan Supervisi RS Destinasi Pariwisata Super Prioritas di lantai 4 RSUD Komodo, Jumat (05/12/2025).

Dalam sambutan pembukanya, dr. Era mengaku terpesona dengan Labuan Bajo.

“Sebagian besar dari kami baru pertama kali mendarat di Labuan Bajo. Ini adalah pengalaman yang menyenangkan, mudah-mudahan bisa terulang lagi, baik untuk pembinaan maupun sebagai wisatawan,” ujarnya.

Dorongan dan Harapan Kemenkes

Dr. Era menjelaskan bahwa kedatangan tim Kemenkes bertujuan melihat langsung kondisi RSUD Komodo, menjalin silaturahmi, sekaligus menindaklanjuti surat Pemda Manggarai Barat.

“Silaturahmi langsung ini lebih menyenangkan dan tidak terlupakan daripada bertemu secara daring,” katanya.


BACA JUGA :

– DPRD Mabar Kecam Tambang Emas Ilegal di Pulau Sebayur
– Sensasi Mai Hang Food Festival yang Sayang Dilewatkan
– Imigrasi Buka Layanan Paspor di Marina, Permudah Wisatawan
– Cara Praktis Menjelajahi Labuan Bajo, Anti Ribet!
– Polemik Pajak Kos-kosan di Labuan Bajo, Beda Tafsir


Ia menegaskan, status RSUD Komodo sebagai Rumah Sakit Destinasi Pariwisata Super Prioritas membawa peran strategis.

“RSUD Komodo harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman, yang dapat diterjemahkan dalam kualitas pelayanan, ketepatan waktu respon, dan dukungan dari sektor lain seperti transportasi dan akomodasi,” jelasnya.

Menurut dr. Era, kualitas pelayanan RSUD Komodo tak hanya mencerminkan layanan kesehatan di Manggarai Barat, tetapi juga citra kesehatan Indonesia di mata dunia.

Regulasi Menuju Wisata Medis

Ia juga menyampaikan bahwa Kemenkes tengah meninjau ulang Permenkes No. 76 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit, termasuk aturan pendukung wisata medis.

“Arahan pimpinan juga menekankan perlunya standar khusus untuk rumah sakit yang melayani wisata medis, bagaimana dapat menarik wisatawan, serta menjamin kualitas layanannya,” paparnya.

Ia berharap pertemuan ini dapat merumuskan langkah strategis untuk memperkuat ekosistem kesehatan di Labuan Bajo.

“Mudah-mudahan kita bisa memperoleh masukan-masukan yang bisa kita rumuskan bersama,” tambahnya.


BACA JUGA :

– Hotel Mewah di Labuan Bajo: Sensasi Menginap Premium Bertemu Panorama Laut
– Gua Rangko Labuan Bajo: Lokasi, Harga Tiket & Rute
– Energi Bersih Hadir di Pulau Padar, Wisata Makin Nyaman
– Hujan Guyur Labuan Bajo, Suasananya Jadi Syahdu Banget
– Expo Ekonomi Kreatif Mabar Digelar 10–11 Desember, Gratis Masuk!


SDM dan Akreditasi Jadi Kunci

Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Adrianus Ojo, menegaskan bahwa peningkatan kualitas SDM dan capaian akreditasi internasional menjadi fondasi penting bagi RSUD Komodo menuju hospital tourism berkelas dunia.

“Tantangan utama adalah SDM yang profesional dan berstandar global. Kita butuh tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten klinis, tetapi juga mahir berkomunikasi dalam bahasa asing, memahami service excellence pariwisata, dan tersertifikasi sesuai standar internasional,” tegasnya.

Adrianus juga mendorong penyusunan roadmap menuju akreditasi paripurna nasional dan internasional seperti Joint Commission International (JCI).

“Akreditasi adalah ‘paspor kredibilitas’ kita untuk dipercaya pasar global,” ujarnya.

Peran LIMC dan Layanan Unggulan

Wakil Bupati Mabar, dr. Yulianus, mengapresiasi keberadaan Labuan Bajo International Medical Centre (LIMC) yang dikelola Siloam Hospitals Group sejak 2022. Menurutnya, fasilitas seperti ruang hiperbarik oksigen pertama di NTT menjadi bukti bahwa pasar wisata medis di Labuan Bajo sangat nyata.

“Ini bukan kompetisi, tetapi pelengkap dan pembelajaran berharga. Kemitraan ini memperkuat ekosistem kita dan menunjukkan kepercayaan investor terhadap masa depan Labuan Bajo,” katanya.

Ia mendorong RSUD Komodo fokus pada layanan unggulan sesuai konteks pariwisata, terutama layanan gawat darurat dan stabilisasi pasien terkait aktivitas wisata seperti penyelaman, trekking, dan olahraga air.

“Layanan ini kemudian dapat dikembangkan dengan paket pemeriksaan kesehatan (executive check-up) yang terintegrasi dengan paket wisata. Layanan unggulan RSUD Komodo harus menjadi bagian dari branding Labuan Bajo,” tutupnya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.