Sekber Asosiasi Wisata Labuan Bajo, BTNK Soroti SDM

Pariwisata8 Dilihat

LABUANBAJOYODAY.COM, MABAR – Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Rani Siga, menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku pariwisata setelah Sekretariat Bersama (Sekber) asosiasi wisata di Labuan Bajo diresmikan.

Sekber tersebut diresmikan pada Sabtu (13/12) dan berlokasi di depan gedung Polsek lama Manggarai Barat. Sebanyak 15 asosiasi wisata tergabung dalam sekretariat bersama ini.

“Komitmen kami adalah membangun sumber daya manusia pelaku pariwisata agar menjadi tenaga yang terampil,” kata Hendrikus saat dikonfirmasi, Senin (15/12).

Menurutnya, Sekber menjadi wadah strategis untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata. Pada tahap awal, diperkirakan sekitar 10 ribu pelaku pariwisata akan tergabung dan dihimpun dalam satu basis data terpadu.


BACA JUGA :

– Mie Ayam Pangsit, Pas Dinikmati Saat Hujan di Labuan Bajo
– Bazar Natal di Labuan Bajo, Kulinernya Enak-enak
– Sekretariat Bersama Asosiasi Pariwisata Resmi Berdiri di Labuan Bajo
– Spot Wisata Nikmati Sunset Terakhir 2025 di Labuan Bajo
– Panduan Aman Berenang di Pantai Pink Komodo untuk Wisatawan


“Basis data yang valid sangat penting agar peningkatan kualitas SDM bisa terarah dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan data yang jelas, lanjut Hendrikus, pemerintah dan asosiasi dapat menyusun program pelatihan, sertifikasi, serta peningkatan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Ia juga menilai keberadaan Sekber berkaitan erat dengan kenyamanan dan keamanan wisatawan. SDM yang berkualitas, termasuk di bidang operasional, akan berdampak langsung pada profesionalisme layanan pariwisata.

“Dengan sekretariat bersama, jalur komunikasi antar asosiasi menjadi lebih jelas. Ini memudahkan penyusunan strategi mitigasi risiko dan memastikan setiap pelaku wisata memahami tanggung jawabnya,” katanya.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg

Selain itu, peningkatan kualitas SDM dinilai berpengaruh pada keberlanjutan kawasan konservasi Taman Nasional Komodo.

“Yang dijual di Labuan Bajo adalah alam yang murni. Jika pelaku wisata memahami konservasi dan daya dukung, pariwisata bisa berjalan berkelanjutan dan tidak berhenti dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan,” tutup Hendrikus.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *