LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Pemerintah mulai menyiapkan skema asuransi pariwisata untuk destinasi Labuan Bajo pada tahun 2026. Skema ini ditujukan untuk memperkuat perlindungan dan keamanan wisatawan.
Pembahasan skema asuransi pariwisata ini dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) Pilot Project Asuransi Pariwisata Tahun 2026 yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Rabu (17/12/2025).
FGD ini berlangsung secara luring di DoubleTree by Hilton Jakarta Bintaro Jaya dan diikuti pemangku kepentingan pariwisata dari Labuan Bajo dan daerah lainnya.
Dalam FGD tersebut, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) hadir sebagai narasumber bersama kementerian/lembaga, pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku industri pariwisata. Diskusi difokuskan pada penguatan sistem perlindungan wisatawan melalui penerapan asuransi pariwisata.
Karakter pariwisata Labuan Bajo yang didominasi wisata alam dan bahari, seperti selam, trekking, dan kapal wisata live on board, dinilai memiliki risiko cukup tinggi. Karena itu, perlindungan wisatawan dinilai perlu dibuat lebih terstruktur dan mudah diakses.
BACA JUGA :
– 5 Rekomendasi Sewa Motor Labuan Bajo: Lokasi dan Harga
– Pantai Mberenang, Spot Wisata Baru Dekat Labuan Bajo
– Labuan Bajo Diguyur Hujan Lebat, Sejumlah Aktivitas Terhenti
– Jadi Pemandu Wisata di Labuan Bajo Harus Serba Bisa
– Kontak Tembak di Perairan Komodo, Pemburu Rusa Dibekuk
Data hingga Oktober 2025 mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mencapai 434.799 orang. Mayoritas merupakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kawasan Taman Nasional Komodo. Angka kunjungan tersebut diperkirakan terus meningkat hingga akhir tahun.
Plt Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, mengatakan asuransi pariwisata perlu menjadi bagian dari standar pelayanan destinasi.
“Asuransi pariwisata harus dipandang sebagai standar pelayanan minimum, bukan sekadar pelengkap. Jaminan ini melindungi wisatawan dari risiko kecelakaan, sakit, hingga dampak bencana alam, serta meningkatkan rasa aman dan kepercayaan wisatawan,” kata Dwi Marhen.
Dalam FGD ini juga dibahas opsi penerapan premi tunggal yang mencakup perlindungan kecelakaan, evakuasi medis, dan santunan. Skema asuransi tersebut direncanakan terintegrasi langsung dengan tiket masuk destinasi atau paket wisata.
Skema ini diharapkan memudahkan wisatawan, meningkatkan kepatuhan pelaku usaha, serta memperkuat sistem perlindungan wisata di Labuan Bajo.
Ke depan, seperti yang dibahas dalam diskusi, hasil FGD akan menjadi bahan koordinasi lanjutan antar pemangku kepentingan untuk mematangkan Pilot Project Asuransi Pariwisata 2026, termasuk penyusunan strategi sosialisasi kepada pelaku usaha dan masyarakat.
Melalui skema ini, Labuan Bajo diharapkan tidak hanya unggul dari sisi daya tarik wisata, tetapi juga dikenal sebagai destinasi yang aman dan nyaman bagi wisatawan.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.
