Peternak Diimbau Waspadai Virus ASF

Ragam394 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Barat mengimbau seluruh masyarakat, khususnya peternak, untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi dini.


Kepala Dinas Peternakan Mabar, Abidin menjelaskan bahwa virus African Swine Fever (ASF) dan penyakit hewan menular lainnya seperti antrax FE serta berbagai penyakit unggas masih menjadi ancaman serius karena virus ini belum ditemukan vaksin dan obatnya khusus peternakan babi.

Baca juga :Pentingnya Pemasangan Ear Tag meski Minim Anggaran

“Kami menghimbau kepada seluruh peternak untuk secara aktif melakukan langkah-langkah pencegahan. Kebersihan kandang harus dijaga, biosekuriti diperketat, dan segera laporkan kepada petugas kesehatan hewan jika menemukan gejala mencurigakan pada hewan ternak,” ujarnya Jumat (7/3/2025).

Lebih lanjut, Abidin menekankan beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan oleh peternak yaitu :

  • Peningkatan Biosekuriti: Memastikan kandang dalam kondisi bersih dan ter desinfeksi secara rutin. Membatasi akses keluar masuk orang dan kendaraan ke area peternakan.
  • Pengawasan Kesehatan Hewan: Melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala. Memperhatikan gejala-gejala penyakit  nafsu makan menurun, lesu, dan gejala lainnya yang tidak biasa.
  • Makanan : menghindari makanan atau sisa makanan yang sudah kadaluarsa karena beresiko terhadap kesehatan hewan.
  • Vaksinasi : Mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk penyakit-penyakit yang sudah tersedia vaksinnya.

Baca juga :Satpol PP Mabar Tangkap 3 Sapi Liar

Dinas Peternakan Mabar juga akan terus melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)  kepada masyarakat terkait pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah Image-2024-12-09-at-13.22.28.jpeg


Menurut Abidin, tim kesehatan hewan akan diterjunkan ke lapangan untuk memberikan pendampingan dan membantu peternak dalam menerapkan langkah-langkah biosekuriti yang efektif.

“Kami berharap dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, peternak, dan seluruh masyarakat, kita dapat mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit hewan menular, sehingga sektor peternakan kita tetap produktif dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah,” pungkasnya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *