LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, bersama Forkopimda dan tokoh-tokoh agama, menyerukan pelaksanaan “Modicum Silentium ” atau keheningan total pada Jumat, 18 April 2025.

Kegiatan ini akan berlangsung mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WITA dan direncanakan menjadi agenda tahunan di wilayah Manggarai Barat.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan yang diadakan pada Jumat, 11 April 2025 di Kantor Bupati Manggarai Barat. Keheningan total ini bertepatan dengan peringatan Jumat Agung bagi umat Kristiani dan Sholat Jumat bagi umat muslim.
Baca juga :Liburan ke Labuan Bajo? Jangan Lewatkan 366 Lounge!
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menjelaskan bahwa Modicum Silentium bukan hanya simbol religius, melainkan juga sebagai bentuk penghormatan terhadap bumi serta upaya membangun kesadaran untuk hidup lebih tenang dan selaras dengan alam.
Masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, menurunkan konsumsi energi, membatasi penggunaan kendaraan bermotor, serta tidak menggunakan pengeras suara, kecuali untuk kegiatan ibadah.
Baca juga :Internasional Golo Mori Jazz Promosikan Wisata Labuan Bajo
Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, mencapai kedamaian batin, mengurangi polusi lingkungan, mempererat hubungan keluarga, melatih disiplin diri, serta menumbuhkan rasa empati, toleransi, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Edistasius berharap keheningan ini dapat menjadi tradisi tahunan di Manggarai Barat, seperti halnya Hari Nyepi di Bali. “Kalau kita bisa meniru hal baik seperti Nyepi, kenapa harus malu? Spirit ini bagus untuk semua. Ini bukan hanya soal Katolik, tapi soal cinta kita kepada bumi,” Ungkapnya.

Secara khusus, di Kota Labuan Bajo, sejumlah ruas jalan akan ditutup pada hari tersebut mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WITA. Lokasi yang terdampak penutupan antara lain depan SMPN 1 Komodo, lampu merah Wae Mata, pertigaan depan Polres Manggarai Barat, dan depan Masjid Nurul Iman Semaru.
Pemerintah daerah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif menjadikan Silentium Magnum sebagai momentum refleksi, spiritualitas, dan harmoni bersama.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.