LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Manggarai Barat melakukan kegiatan penertiban dan sosialisasi terkait keberadaan hewan liar yang masih berkeliaran di Labuan Bajo.
Penertiban ini bertujuan untuk menjaga ketertiban umum serta memastikan keselamatan masyarakat dan hewan liar itu sendiri.
Kepala Satpol PP Manggarai Barat, Yeremias Ontong, mengungkapkan bahwa diperlukan tindakan tegas agar situasi ini tidak membahayakan bagi masyarakat maupun hewan-hewan tersebut, sejak Januari 2025 pihaknya telah menangkap lima sapi liar.
Baca juga :INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa hewan liar sebaiknya tidak dilepas begitu saja. Selain dapat mengganggu aktivitas manusia, hewan liar yang dilepas juga berisiko terhadap kesehatannya,” ujarnya, Senin (14/4).
Yeremias juga menjelaskan ada peraturan daerah yang mengatur penanganan hewan liar serta konsekuensi hukum bagi mereka yang sembarangan melepaskannya. Ia juga menambahkan bahwa proses penangkapan hewan liar cukup sulit karena terbatasnya peralatan yang digunakan agar tidak menyakiti hewan.
Baca juga :Liburan ke Labuan Bajo? Jangan Lewatkan 366 Lounge!
“Kami akui agak sulit untuk menangkap hewan-hewan liar, karena kami tidak boleh menggunakan alat yang bisa menyakiti hewan, singkatnya kami kekurangan alat dan tenaga” lanjutnya.
“Kami pernah mengajukan untuk obat bius hewan agar dapat digunakan saat penandatanganan, namun ditolak karena beberapa alasan,’’ tambahnya.
Ia juga menginformasikan bahwa satu anggota Satpol PP mengalami cedera hingga patah tangan saat berusaha menangkap sapi liar.
Oleh karena itu, Yeremias berharap agar masyarakat yang memiliki hewan ternak dapat meningkatkan kesadaran dan tidak melepaskan ternaknya sembarangan.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
