LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNK PS) melakukan kunjungan sekaligus survei ke Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca pada Rabu pagi, 16 April 2025.

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat kondisi terkini dusun yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo tersebut.
Dari hasil survei, tim menemukan sejumlah persoalan mendesak yang perlu perhatian, mulai dari keterbatasan akses air bersih, kebutuhan pagar pengaman dari komodo, minimnya tenaga medis, listrik, hingga fasilitas pendidikan bagi SDI Kerora.
Baca juga :Wisatawan Akui Keindahan Warloka Labuan Bajo
Ketua Pelaksana BPTNK PS, Pater Marselinus Agot, SVD, menyebut pentingnya dukungan nyata pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan infrastruktur dasar.
“Warga Kerora adalah penjaga kawasan Taman Nasional Komodo. Pemerintah jangan hanya fokus pada konservasi satwa komodo, tapi juga kesejahteraan masyarakat yang hidup berdampingan dengan mereka,” ujar Pater Marsel.
Selain persoalan dasar, BPOLBF melihat potensi besar Dusun Kerora sebagai destinasi wisata berbasis komunitas.
Baca juga :Dukung Pariwisata, Frans Teguh Ajak Kerja Kolaboratif
Dusun ini memiliki jalur trekking yang dikembangkan bersama Balai Taman Nasional Komodo, serta lokasi pengamatan burung Kakatua Jambul Kuning yang menarik bagi wisatawan minat khusus.
Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, mengatakan pengembangan pariwisata harus sejalan dengan pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.
“Kerora punya daya tarik alam, budaya, dan keaslian yang kuat. Sinergi dengan BPTNK PS penting agar pengembangan wisata tetap menjaga ekosistem dan kearifan lokal,” kata Frans.

Ia menambahkan, letak Kerora yang dekat dengan kawasan ITDC Golomori membuat dusun ini strategis sebagai alternatif wisata berbasis masyarakat.
Langkah ini diyakini bisa mendorong pariwisata inklusif dan berkelanjutan di Labuan Bajo.
Saat ini, tercatat ada 78 kepala keluarga (KK) tinggal di Dusun Kerora dan 15 KK di Dusun Waerebo.