Penyebab Air Laut Surut Drastis di Labuan Bajo

Pariwisata160 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Air laut di beberapa pantai di Labuan Bajo terlihat sangat surut dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini tampak di Pantai Atlantis, Waecicu, hingga Warloka.


Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menjelaskan bahwa surut ini terjadi karena pengaruh fase bulan purnama. Puncak bulan purnama pada Mei ini jatuh pada Senin, 12 Mei 2025.

“Surut ekstrem ini biasa terjadi saat bulan purnama atau bulan baru. Itu disebut spring tide,” kata Maria, Minggu (11/5/2025).

Baca juga :INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga

Saat bulan, matahari, dan Bumi berada dalam satu garis lurus, gaya tarik gravitasinya lebih kuat. Akibatnya, air laut bisa pasang lebih tinggi dan surut lebih rendah dari biasanya.

Kondisi seperti ini bisa berlangsung satu sampai dua hari sebelum dan sesudah bulan purnama.

Menurut Maria, surut ekstrem seperti ini berpotensi mempengaruhi aktivitas pelayaran kapal kecil dan nelayan tradisional, terutama saat surut paling rendah. 

Baca juga :Lima Kawasan Favorit di Labuan Bajo yang Diincar Investor

“Wisata bahari seperti snorkeling dan diving juga bisa terdampak karena sebagian area menjadi lebih dangkal dari biasanya,” tandas Maria. 

Akibat air laut yang surut drastis ini, Nurdin, salah satu nelayan di Warloka, mengaku kesulitan mendorong perahunya saat hendak melaut. 

“Kalau surut begini, perahu kami jauh dari air. Harus dorong jauh sampai capek sekali,” ujar Nurdin, Sabtu (10/5). 


Ia berharap kondisi air segera kembali normal agar aktivitas mencari ikan tidak terganggu.

Maria juga mengingatkan bahwa saat pasang maksimum, air laut bisa naik lebih tinggi dan berpotensi menyebabkan banjir rob di daerah pesisir yang rendah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *