LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Manggarai Barat menyoroti besarnya stok beras lokal yang tidak dapat dibeli seluruhnya oleh pemerintah.

Ketua Kadin Mabar, Charles Aang, menyatakan bahwa meskipun beras lokal memiliki potensi yang besar, pemerintah menghadapi kesulitan dalam melakukan pembelian dalam jumlah besar.
Baca juga :Pesan Kapolda NTT: Tidak Perlu ke Thailand, ke Labuan Bajo Saja
“Kadin menemui tantangan dalam alokasi anggaran untuk membeli beras dari petani lokal, yang berdampak pada penyediaan stok beras yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Charles saat dihubungi pada Selasa (20/5).
Ia juga mencatat bahwa banyak toko modern seperti Alfamart mengambil beras dari luar daerah, termasuk beras impor, untuk memenuhi permintaan pasar. Situasi ini menciptakan persaingan yang tidak sehat bagi beras lokal, mengingat produk luar sering kali lebih mudah diakses dan dapat lebih murah, tergantung pada fluktuasi harga pasar.
Baca juga :Kadin Menyoroti Tingginya NJOP di Mabar
“Kami percaya bahwa beras lokal tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan, tetapi juga memiliki kualitas yang baik. Kadang lucu, kita memiliki segalanya tetapi tetap mendatangkan dari luar,” tambahnya.

Sebagai upaya mengatasi masalah ini, Kadin Mabar telah mengirimkan surat kepada sejumlah toko, termasuk Alfamart, untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dengan produsen beras lokal.
“Dengan demikian, diharapkan petani beras tidak lagi menghadapi kelebihan stok yang tidak terjual,” pungkasnya.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.