Ngalor Kalo dan Pantai Mberenang Sepi Turis Asing, Ada apa?

Pariwisata203 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Dua destinasi wisata yang menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Manggarai Barat, yakni Agrowisata Ngalor Kalo dan Pantai Mberenang, masih belum mampu menarik wisatawan mancanegara (wisman) dalam jumlah signifikan. 

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Kunjungan sepanjang empat bulan terakhir selama tahun 2025 didominasi wisatawan nusantara (wisnus), dengan kontribusi wisman nyaris tak tampak.

Data dari Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat menunjukkan bahwa kunjungan ke Agrowisata Ngalor Kalo tercatat sebanyak 139 orang pada Januari, 104 orang pada Februari, dan 97 orang pada Maret.

Kenaikan terjadi pada April dengan jumlah kunjungan mencapai 413 orang, yang terdiri atas 408 wisnus dan hanya lima wisman.

Sementara itu, kunjungan ke Pantai Mberenang menunjukkan tren kenaikan dari waktu ke waktu. 

Baca juga :Gabung Sekarang! Open Trip Harian Menyenangkan di Labuan Bajo

Pada Januari tercatat 70 kunjungan, meningkat menjadi 189 pada Februari, lalu 131 kunjungan pada Maret, dan melonjak tajam pada April menjadi 552 kunjungan.

Seluruh angka tersebut hanya mencakup wisatawan nusantara, tanpa satupun kunjungan wisman yang tercatat.

Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat mengakui bahwa rendahnya kunjungan wisatawan asing disebabkan oleh minimnya aktivitas dan fasilitas pendukung di lokasi, khususnya di Ngalor Kalo. 

“Mungkin karena disana tidak ada aktivitas lain, hanya melihat hamparan sawah. UMKM yang sudah kami latih melalui program Fasmadewi (Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata) juga tidak ditindaklanjuti masyarakat,” ujarnya, Selasa (20/5/2025)

Ia menyebutkan bahwa dalam program Fasmadewi tahun lalu, pemerintah telah memfasilitasi sembilan pelatihan, termasuk kuliner, homestay, kepemanduan, hingga digital marketing. 

Meski begitu, hingga kini belum ada UMKM yang hadir di lokasi. Dinas telah melayangkan surat kepada kepala desa setempat dan memberi waktu satu bulan untuk menghadirkan UMKM. 

Baca juga :Keliling Labuan Bajo Seharian? Coba RRI Bahari 01

Bila tidak terealisasi, dinas akan mengambil alih dan mendatangkan pelaku UMKM dari tempat lain. 

Masukan serupa disampaikan oleh Andro, seorang pemandu wisata lokal di Labuan Bajo. Ia menilai rendahnya kunjungan wisman terjadi karena kurangnya promosi. 

“Ini soal promosi. Tempatnya bagus, tapi belum dikenal. Tour agent juga belum menjadikan ini bagian dari paket perjalanan mereka,” ujarnya.

Liva, seorang wisatawan domestik yang pernah berkunjung ke Pantai Mberenang, menyebut akses jalan sudah bagus dan fasilitas cukup memadai. 

Menurutnya, Pantai Mberenang sangat potensial dijadikan destinasi singgah bagi wisatawan yang menuju ke Wae Rebo.

 “Tour agent jangan cuma lewat saja. Sayang kalau tidak dimanfaatkan,” katanya.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


Menurut Disparekrafbud, tantangan terbesar ada pada kesiapan masyarakat menyambut pariwisata sebagai peluang ekonomi baru. 

“Kita datang dengan mindset pariwisata, masyarakat merasa itu hal baru. Padahal ini sebenarnya kegiatan sehari-hari yang dikemas lebih etis dan ramah,” ujarnya.

Meski menjadi penyumbang PAD, dua destinasi ini membutuhkan kolaborasi lebih erat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata agar benar-benar bisa tumbuh menjadi destinasi unggulan di kawasan Labuan Bajo.

“Kita masih butuh kolaborasi dengan berbagai pihak. Pantai Mberenang baru saja dimulai tahun ini. Kedepannya kita akan terus bergerak, membangun, dan terus mempromosikan destinasi-destinasi yang ada,” tutupnya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *