BMKG Imbau Nelayan dan Pelaku Wisata Mabar Waspadai Cuaca Buruk

Pariwisata138 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca buruk di wilayah perairan Labuan Bajo yang diperkirakan berlangsung hingga hari ini, Selasa (27/5/2025). 

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


Cuaca ekstrem ditandai dengan hujan petir, angin kencang, dan peningkatan tinggi gelombang, khususnya di wilayah Selat Sape bagian selatan.

Baca juga :Bupati Edistasius Lantik Pengurus PKK Periode 2025-2030

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di perairan Manggarai Barat dipengaruhi oleh pembentukan awan konvektif yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin dan gelombang laut.

“Potensi perubahan cuaca di laut seperti angin kencang akibat awan konvektif perlu diwaspadai. Hal ini dapat berdampak pada keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal wisata dan nelayan tradisional,” kata Maria saat dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa (27/5/2025).

Berdasarkan data BMKG, cuaca pada 27 Mei 2025 diperkirakan mengalami hujan ringan hingga hujan petir dengan kelembapan udara antara 82–85 persen dan suhu permukaan laut sekitar 29–30 derajat Celcius. 

Baca juga :Kepala Biro Humas ATR/BPN: Sertifikat Elektronik Bukan Sekedar Inovasi

Kecepatan angin maksimum diperkirakan mencapai 18 knot dengan kecepatan arus laut hingga 0,69 meter per detik.

Di Selat Sape bagian utara, tinggi gelombang laut berada pada kisaran 0,5 hingga 1,25 meter dan dikategorikan rendah. Namun, di bagian selatan, tinggi gelombang mencapai 1 hingga 1,8 meter, masuk kategori sedang.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


“Gelombang kategori sedang ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pelaku pariwisata bahari dan transportasi laut, terutama kapal penyeberangan dan kapal wisata yang melayani rute antarpulau,” ujar Maria.

BMKG mengimbau seluruh pengguna jasa maritim, termasuk nelayan dan operator kapal, untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca serta tidak memaksakan pelayaran dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *