Satu Meja Bahas Pariwisata: Sampah, Visa, dan Erupsi Lewotobi

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menggelar Forum Stakeholder Pariwisata di Ruang Rapat Florata, Kantor BPOLBF, Rabu (18/6/2025).

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Forum ini digelar sebagai bentuk koordinasi lintas sektor untuk menjawab berbagai tantangan dan isu strategis di sektor pariwisata Labuan Bajo dan sekitarnya.

Pelaksana Tugas Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, mengatakan sinergi antar pihak merupakan kunci dalam mewujudkan destinasi pariwisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

“Standar keamanan dalam aktivitas wisata, transportasi lokal, hingga keberadaan rambu dan signage keselamatan harus jadi perhatian bersama. Kita juga perlu sistem pengaduan wisatawan yang responsif agar kepercayaan terhadap destinasi tetap terjaga,” kata Frans, dalam keterangan resmi Jumat (20/6/2025).

Baca juga :Trip Seru ke Komodo Bersama LABAHO Selama Libur Sekolah

Ia juga memaparkan program Gerakan Wisata Bersih (GWB) yang rutin dilaksanakan setiap satu hingga dua bulan, serta GWB internal di lingkungan BPOLBF yang akan melibatkan banyak pihak.

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, menambahkan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah tegas dalam pengurangan sampah plastik. Salah satunya dengan menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 16 Tahun 2025 tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.

“Perbup ini didorong dengan edukasi lingkungan ke sekolah, pelibatan komunitas, relawan, hingga instansi pemerintah. Semua digerakkan agar kesadaran lingkungan tumbuh dari berbagai lini,” ujar Fransiskus.

Baca juga :LABAHO, Layanan Wisata Lengkap di Labuan Bajo

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, menjelaskan beberapa inovasi pelayanan keimigrasian untuk mendukung sektor pariwisata. Antara lain penerapan sistem permohonan visa secara daring, perluasan visa honorable, serta program Golden Visa (Second Home Visa) bagi wisatawan asing.

“Layanan visa online mempermudah akses wisatawan dan berdampak pada peningkatan PNBP. Kami juga berkolaborasi dengan DLH untuk pengelolaan sampah dan penghijauan di belakang kantor,” katanya.

Charles juga menyebut bahwa Imigrasi telah mengimbau warga negara asing (WNA) agar segera memperpanjang izin tinggal, sebagai langkah antisipasi pasca-erupsi Gunung Lewotobi, guna mencegah penumpukan penumpang di bandara.

Baca juga :Trip Seru ke Kelor, Manjarite, dan Kalong Bersama White Pearl 02

Kepala BMKG Manggarai Barat, Maria Seran, memaparkan kondisi terkini Gunung Lewotobi Laki-Laki yang kembali erupsi pada 17 Juni 2025 pukul 17.35 WITA. Kolom abu tercatat mencapai ketinggian 10.000 meter dan sudah menyebar hingga Labuan Bajo.

“BMKG terus memantau perkembangan melalui sistem SIGMAT dan citra satelit. Kami akan terus memberikan informasi terkini terkait arah dan persebaran abu untuk mendukung upaya mitigasi,” ujar Maria.

Di akhir pertemuan, forum menyepakati pentingnya pembangunan sistem aksi bersama untuk menanggapi isu-isu prioritas seperti pengelolaan sampah, sistem keamanan wisata, hingga layanan kesehatan terbatas bagi wisatawan.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


Pertemuan rutin baik secara formal maupun informal (seperti coffee morning) juga akan dijadwalkan guna menjaga kesinambungan koordinasi antarinstansi.

Isu strategis lainnya yang akan dibahas ke depan antara lain: optimalisasi pendapatan daerah dari sektor pariwisata, penyediaan SOP aktivitas wisata, hingga identifikasi titik rawan kecelakaan laut di kawasan Labuan Bajo.

Forum ini dihadiri oleh perwakilan Polres Manggarai Barat, Balai Taman Nasional Komodo, KSOP Labuan Bajo, Unit Penyelenggara Bandara Komodo, Karantina, Bea Cukai, dan Lanal Labuan Bajo.


Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *