Rp 500 Miliar Digelontorkan untuk Labuan Bajo

Pariwisata122 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menggelontorkan pembiayaan sebesar Rp 500 miliar untuk pengembangan kawasan pariwisata super prioritas Labuan Bajo.


Plt Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis Indonesia Eximbank, Maqin U. Norhadi menjelaskan, dana tersebut bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan digunakan untuk Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE).

“Fasilitas PKE yang disalurkan melalui Indonesia Eximbank dalam mendukung pengembangan Kawasan Labuan Bajo sebesar Rp 500 miliar,” kata Maqin dalam media briefing di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kamis (10/7).

Baca juga :20 Wisatawan Spanyol Disambut Adat Manggarai di Bandara Komodo

Maqin merinci, Rp 100 miliar dari total dana tersebut digunakan untuk membiayai Hotel Meruorah dan area komersial.

Lalu, Rp 300 miliar lainnya dipakai untuk proyek pengembangan baru seperti hotel mid-tier, perpanjangan area komersial, marina, dan fasilitas penunjang lainnya. Sisanya, sebesar Rp 100 miliar disalurkan untuk penjaminan kredit.

Tak hanya itu, jika dihitung dengan pembiayaan kolaborasi lewat skema sindikasi bersama perbankan, total dana yang sudah digelontorkan ke kawasan wisata Labuan Bajo mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Maqin menegaskan, penyaluran pembiayaan ini merupakan bentuk dukungan terhadap pengembangan sektor pariwisata, sebagaimana mandat dari pemerintah yang tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) 271/2022.

Baca juga : 20 Turis Spanyol Jelajahi Kampung Budaya Compang To’e Melo

Ia menambahkan, dukungan ini juga memberikan dampak langsung terhadap pembangunan kawasan sekitar.

“Menurut data Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), terjadi peningkatan jumlah wisatawan Labuan Bajo dari 179 ribu pada 2021 menjadi 411 ribu orang pada 2024. Ekspor pun meningkat, termasuk ekspor tenun sebagai warisan budaya NTT yang naik hingga Rp 46,1 miliar,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Indonesia Ferry Property selaku pengelola Hotel Meruorah, Ferry Snyders, juga membenarkan adanya dampak positif dari pengembangan kawasan ini.

Ia mengatakan, jumlah wisatawan asing yang menginap di Hotel Meruorah terus meningkat setiap tahun.


“Pada 2022, wisatawan asing kami hanya 10,4 persen. Tahun 2023 naik jadi 20,4 persen. Bahkan hingga Juni 2025 ini, dominasi tamu kami adalah wisatawan asing, mencapai 57,4 persen,” jelas Ferry.

Ke depan, pihaknya juga berencana menambah fasilitas baru di kawasan hotel.

“Untuk periode 2025 – 2026, kami akan bangun Komersial Tahap II, Hotel Mid-Tier, dan Social Club. Social Club direncanakan mulai beroperasi akhir 2026, sementara Hotel Mid-Tier masih dalam tahap konstruksi hingga akhir 2026,” pungkasnya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *