Festival Golo Koe 2025 Tinggal Menghitung Hari

Religi235 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Festival Golo Koe Bunda Maria Nusantara 2025 akan kembali digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada 10–15 Agustus mendatang.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Ketua Umum Festival Golo Koe 2025, RD Rikardus Manggu, menyebut festival ini bukan sekadar acara religius, tetapi juga ruang dialog dan solidaritas lintas iman.

“Festival ini lahir dari rahim spiritualitas masyarakat Flores yang menjunjung nilai kebersamaan, penghormatan terhadap alam, dan martabat manusia,” ujarnya, Kamis (31/8/2025).

Baca juga :Cari Properti di Labuan Bajo? Inbisnis Property Solusinya!

Festival Golo Koe 2025 mengangkat tema “Merajut Kebangsaan dan Pariwisata Berkelanjutan yang Sinodal dan Inklusif.” 

Sejumlah kegiatan dijadwalkan seperti prosesi Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara, misa akbar, aksi ekologis, serta kegiatan sosial karitatif.

Tahun ini, Festival Golo Koe juga mencatat pencapaian penting dengan masuk dalam 10 besar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 dari total 110 event unggulan nasional versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca juga :LABAHO, Layanan Wisata Lengkap di Labuan Bajo

Ketua Pelaksana, Fransiskus Sales Sodo, menyebut kolaborasi lintas pihak menjadi kunci sukses festival ini.

“Kami bersinergi dengan gereja, pemerintah, komunitas adat, dan anak muda agar festival ini benar-benar menjadi milik bersama,” katanya.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


Festival Golo Koe, lanjut dia, menegaskan posisi Labuan Bajo bukan hanya sebagai gerbang menuju Taman Nasional Komodo, tetapi juga sebagai destinasi wisata religi Katolik yang terbuka dan inklusif.

Selain kegiatan keagamaan, festival ini juga menghadirkan parade budaya, pertunjukan seni, pasar UMKM, dan dialog lintas iman.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *