Dispar Soal Vila Padar : Lebih Baik 10 Daripada 1.000

Bisnis, Pariwisata343 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menilai pembangunan fasilitas wisata oleh PT KWE di Pulau Padar, Taman Nasional Komodo (TNK), bisa berdampak positif bagi daerah.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Salah satu alasannya, wisatawan yang akan menginap di vila-vila mewah yang direncanakan dibangun di Pulau Padar adalah kalangan berdaya beli tinggi.

“Daripada kita urus seribu orang yang bawa uang Rp100 juta, lebih baik urus 10 orang tapi mereka bawa Rp500 juta. Lebih sedikit sampah, lebih kecil beban lingkungan,” ujar Stefanus dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025).

Menurutnya, penataan kawasan Pulau Padar sudah melalui kajian dan proses konsultasi publik di Labuan Bajo, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.

Baca juga :366 Property Hadirkan Standar Baru dalam Investasi Labuan Bajo

Penataan ini, kata Stefanus, merupakan respons atas membludaknya kunjungan wisatawan selama musim liburan dalam lima tahun terakhir. Lonjakan pengunjung membuat kawasan Pulau Padar terlihat “seperti pasar”.

“Padahal Padar itu mahal, eksklusif. Kalau pengunjungnya terlalu ramai, kesannya jadi murah,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Stefanus, pemerintah pusat berencana menerapkan sistem carrying capacity atau pembatasan jumlah kunjungan di TNK.


BACA JUGA :
– LABAHO, Layanan Wisata Lengkap di Labuan Bajo
– ASITA Usulkan Travel Agent Wajib Terdaftar pada Website Resmi
– Cari Properti di Labuan Bajo? Inbisnis Property Solusinya!
– Keliling Labuan Bajo Seharian? Coba RRI Bahari 01
– Trip Sehari, Tiga Speed LABAHO Jalan Bersamaan


Pemda menyambut positif rencana ini karena akan mengalihkan arus wisatawan ke destinasi alternatif di luar kawasan taman nasional.

“Kita siapkan desa-desa wisata. Kami punya program Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) untuk menata desa wisata. Tujuannya agar uang tidak hanya berputar di laut, tapi juga sampai ke darat,” kata Stefanus.

Ia menambahkan, meski Pemda sudah tidak mendapatkan PAD langsung dari TNK, dampak ekonomi tetap bisa dirasakan lewat pajak hotel, restoran, dan aktivitas wisata lainnya di luar kawasan konservasi.

Baca juga :Gabung Sekarang! Open Trip Harian Menyenangkan di Labuan Bajo

Terkait kritik publik soal pembangunan 619 fasilitas di Pulau Padar, Stefanus menegaskan bahwa semua penataan tetap mengedepankan kepentingan lingkungan dan masyarakat lokal.

“Dalam konsultasi amdal, kami selalu sampaikan soal akses publik, sempadan pantai, dan keterlibatan UMKM. Itu prinsip kami,” tegasnya.

Ia juga menyebut bahwa proyek-proyek besar seperti ini kerap menuai penolakan di awal, tapi akhirnya dirasakan manfaatnya. 

Ia mencontohkan pembangunan Golo Mori dan di Warloka yang awalnya ditolak, namun kini ramai dikunjungi warga.

“Dulu protes sana-sini. Sekarang semua orang selfie di situ,” ujarnya.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


Soal kekhawatiran ekosistem komodo di Padar bagian utara yang menjadi tempat bertelur satwa tersebut, Stefanus menyebut masih ada tahapan lanjutan konsultasi publik untuk menyerap aspirasi masyarakat.

“Kalau belum paham kajiannya, wajar orang menolak. Tapi kalau sudah tahu, saya yakin masyarakat bisa menerima. Bupati juga sangat terbuka, silahkan datang dan bicara langsung, jangan hanya ramai di medsos,” tutupnya.

Jika ingin berwisata ke Labuan Bajo, buruan pesan paket liburan ke destinasi impianmu hanya di LABAHO.com. Dijamin liburanmu kali ini akan lebih berkesan dan tak terlupakan!


Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *