Lilin untuk Affan Menyala di Puncak Waringin Labuan Bajo

Ragam217 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Puluhan pemuda menyalakan cahaya lilin di tengah aksi damai untuk Affan Kurniawan di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Minggu (31/8/2025) malam. 

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg


Affan Kurniawan merupakan pengemudi ojek online yang tewas setelah mobil Brimob melindasnya saat demonstrasi di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Mereka mulai menyalakan lilin pada pukul 18.30 Wita. Para pemuda duduk melingkar, diam, dan menundukkan kepala.

Tak lama kemudian, massa terus berdatangan. Mereka kompak mengenakan pakaian hitam, menyalakan lilin, serta menuliskan harapan dan kritik di atas spanduk putih polos yang disiapkan oleh koordinator aksi.

Baca juga :366 Property Hadirkan Standar Baru dalam Investasi Labuan Bajo

Di pagar pembatas Puncak Waringin, para peserta memasang poster-poster berisi doa dan kemarahan, seperti:

“Semoga Negara bisa memberikan kehidupan yang layak bagi rakyat yang menghidupinya.”

“Semoga Indonesia akan dan selalu jadi rumah yang layak untuk siapapun.”

“Ya Allah, kasih karma tunai buat DPR dzolim, semoga bisulan seumur hidup.”

Cahaya lilin yang terus menyala membuat tulisan-tulisan itu terlihat jelas.

Suasana semakin khusyuk ketika massa menyanyikan lagu Ibu Pertiwi dan Buruh Tani.

Seorang perempuan dari tengah kerumunan membacakan puisi Pesan Sang Ibu karya Wiji Thukul dengan suara lantang:

“Anakku sayang, apabila kaki sudah melangkah di tengah padang, tancapkanlah kakimu dalam-dalam.”

Baca juga :Pemula Wajib Coba! Tour Labuan Bajo Mulai Rp1 Jutaan

Peserta datang dari berbagai daerah. Waldi, pemuda asal Pulau Rinca, menyalakan lilin sebagai simbol doa untuk Affan dan bentuk tuntutan terhadap keadilan.

Ia mengkritik sikap DPR yang menurutnya tidak cukup hanya menyampaikan permintaan maaf.

“Permintaan maaf saja tidak cukup. Mereka harus menunjukkan keberpihakan nyata lewat kebijakan yang membuat masyarakat bangga,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Manggarai Barat, Yeremias Ontong, yang turut mengawasi jalannya aksi, menyatakan pemerintah menghormati setiap bentuk aspirasi masyarakat.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


“Undang-undang melindungi semua bentuk aspirasi masyarakat, apalagi jika disampaikan secara damai seperti ini. Kami berharap teman-teman tetap menjaga ketenangan dan tidak mudah terprovokasi,” kata Yeremias.

Ia menjelaskan bahwa tim gabungan dari Satpol PP, kepolisian, dan TNI sudah bersiaga di lokasi sejak pukul 16.30. Peserta baru memulai aksi sekitar pukul 18.30.

Aksi damai malam itu berjalan tenang. Hingga larut malam, lilin-lilin terus menyala, menjadi simbol duka sekaligus perlawanan agar kematian Affan tidak dilupakan.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *