LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Dua siswa SMK Sadar Wisata Ruteng, Edo dan Figo, berbagi cerita pengalaman mereka selama enam bulan menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Labuan Bajo.

Mereka berdua PKL di salah satu agen travel resmi dan punya kantor di Labuan Bajo, yaitu Labuan Bajo Holiday (LABAHO).
Edo mengatakan, banyak hal baru yang ia dapatkan selama berada di LABAHO. Mulai dari belajar membuat itinerary perjalanan, ikut tur ke Pulau Komodo, Pulau Padar, hingga Pulau Kanawa, serta belajar langsung dari para senior di kantor.
Baca juga :Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
“Yang pertama, dari LABAHO saya bisa belajar banyak. Bisa ikut tur, bisa buat program perjalanan, juga belajar langsung dengan kakak-kakak senior. Itu pengalaman berharga buat saya,” kata Edo, Selasa (2/9/2025).
Ia menyebut, pengalaman itu sangat membantu dirinya menghubungkan teori yang dipelajari di sekolah dengan praktik di lapangan.
“Kalau di sekolah hanya teori, di sini kami langsung praktik. Jadi apa yang diajarkan di sekolah memang sesuai. Bedanya, di LABAHO kami dikasih kepercayaan untuk mandiri,” ujarnya.
Selain itu, Edo juga mengaku bangga bisa ikut serta melayani wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Menurutnya, pengalaman itu memberi kepercayaan diri baru.
“Rasanya senang karena bisa berinteraksi dengan tamu, belajar banyak hal, termasuk bagaimana bersikap profesional,” tambahnya.
Figo menambahkan, yang paling berkesan baginya adalah bisa berinteraksi dengan wisatawan asing.
Baca juga :Dua Paket Wisata di Desa Wae Lolos, Labuan Bajo
“Rasanya senang, karena bisa ngobrol dengan tamu-tamu luar negeri. Walaupun bahasa Inggris belum sempurna, tapi bisa langsung praktik,” ujarnya.
Selain itu, kata Figo, mereka juga berkesempatan ikut ke berbagai destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Komodo.
“Dengan dunia pariwisata, kami juga dapat pengalaman healing gratis dengan kapal, bisa lihat semua tempat wisata di Labuan Bajo,” ucapnya.
Meski mengaku tidak ada kendala berarti, Figo menyoroti soal ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Labuan Bajo.
“Pesan untuk Labuan Bajo khususnya di bagian BBM, karena beberapa bulan terakhir kita mengalami krisis BBM,” katanya.
Sementara itu, General Manager LABAHO, Prima Brahmana, menyampaikan bahwa program PKL ini menjadi bagian dari komitmen LABAHO untuk mendukung dunia pendidikan, khususnya sekolah pariwisata.
“Kami ingin adik-adik ini tidak hanya belajar teori, tapi juga bisa merasakan langsung bagaimana dunia kerja di industri pariwisata Labuan Bajo,” kata Prima.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.