Kisah Konten Kreator Nebeng dari Jawa ke Labuan Bajo

Ragam138 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Seorang konten kreator asal Temanggung, Jawa Tengah, bernama Alwijo, menarik perhatian lewat perjalanannya yang nekat menuju Labuan Bajo. Ia menempuh perjalanan jauh itu hanya dengan modal nebeng dari satu kendaraan ke kendaraan lain.


Alwijo tiba di Labuan Bajo pada 21 September 2025. Ia mengaku selalu mendapat tumpangan di jalan, mulai dari mobil pick up hingga truk.

“Saya minta nebeng aja. Pick up, truck, sikat aja. Selalu ada yang memberi tumpangan kok di jalan,” ujarnya, Senin (29/9/2025) malam.

Selama di Labuan Bajo, Alwijo sempat menginap di salah satu masjid dekat Pelabuhan Marina. Ia tidak sendiri, ditemani Musa, konten kreator asal Selayar, Sulawesi.

Baca juga :Tarif Sewa Motor dan Mobil Terbaru 2025 di Labuan Bajo

“Saya dengan dengan teman. Kami tidur di masjid dekat Pelabuhan Marina saat tiba di Labuan bajo,” terang Alwijo.

Kedatangan mereka ke Labuan Bajo merupakan bagian dari perjalanan menuju Alor, di mana keduanya berencana membangun rumah baca. Dari Labuan Bajo, mereka akan melanjutkan perjalanan lewat Pelabuhan Aimere menuju Alor.

Alwijo dikenal sebagai kreator dengan konten beragam, mulai dari rekomendasi buku, kritik pemerintah, hingga wawancara orang. 

Keberaniannya berbuah popularitas di media sosial. Ia memiliki 400 ribu pengikut di TikTok, 350 ribu di Instagram, dan 320 ribu subscriber di YouTube. Sementara Musa, yang lebih fokus di Instagram, memiliki sekitar 19 ribu pengikut.

Diskusi Konten di Labuan Bajo

Selama berada di Labuan Bajo, Alwijo dan Musa menggelar diskusi di Rumah Kopi Kebun Kota, Senin malam (29/9/2025). Acara itu bertajuk “Menjadi Berisik dengan Konten.”

Dalam diskusi tersebut, mereka berbagi pengalaman seputar dunia konten, mulai dari mencari ide hingga proses eksekusi. Intinya, berangkat dari sudut pandang yang berbeda terhadap hal-hal sederhana.

Baca juga :Mawatu, Wajah Baru Labuan Bajo: Pusat Kota dan Gaya Hidup Terpadu

“Semisal di Labuan Bajo nih, apa yang kamu lihat. Misalnya soal rekomendasi tempat sunset, apa yang berbeda. Kita berangkat dengan sudut pandang kita sendiri. Yang sederhana saja,” jelas Alwijo.

“Mulai aja. Teman-teman hanya berani mulai dulu aja, nanti pasti ada waktu untuk meledaknya,” tambah Musa.

Acara ini berlangsung interaktif. Peserta diajak langsung mempraktekkan membuat konsep konten video berdurasi satu menit. 

Ide yang muncul pun beragam, mulai dari rekomendasi kopi unik, masalah parkir, tempat wisata, hingga isu sosial di Labuan Bajo.

Salah satu peserta, Ven, mempresentasikan idenya dengan menyebut, “Ini jenis kopi yang hanya bisa kamu temukan di Rumah Kopi Kebun Kota.” Peserta lain pun ikut memaparkan ide-ide mereka.


Seorang peserta diskusi, Ano, mengaku mendapat banyak inspirasi dari pertemuan itu.

“Ternyata membuat konten bisa sederhana sekali. Saya jadi berani mencoba mulai dari hal-hal kecil di sekitar saya,” katanya.

Di akhir acara, Alwijo berpesan bahwa konten bisa menjadi cara untuk membangun daerah.

“Lewat konten kita bisa ikut membangun Labuan Bajo, entah itu lewat kritik, rekomendasi, atau sekadar berbagi cerita sederhana,” tutupnya.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.