LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal dinilai menjadi kunci penting dalam menjaga keberlanjutan pariwisata Labuan Bajo.

Hal ini disampaikan dalam talkshow bertajuk “Membangun SDM Lokal Kunci Pariwisata Berkelanjutan” yang digelar Program Studi Manajemen SDM Sektor Publik Politeknik eLBajo Commodus, Kamis (23/10/2025).
Acara ini diikuti ratusan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa di Labuan Bajo. Tiga pembicara utamanya, yaitu Kepala Disnakertrans Manggarai Barat Theresia P. Asmon, HRD Hotel Ayana Komodo Nadiaz, dan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat, Aloysius Soehartim Karya.
Narasumber ini hadir memberikan pandangan dari sisi pemerintah, industri wisata, dan pelaku wisata.
Tantangan SDM Lokal di Tengah Persaingan
Dalam pemaparannya, Theresia Amon menyebut kondisi ketenagakerjaan di Manggarai Barat terus membaik. Angka pengangguran terbuka turun menjadi 3,47 persen pada 2024.
BACA JUGA :
– Inbisnis Property Tawarkan Layanan Satu Pintu untuk Bisnis dan Properti di Labuan Bajo
– Jelajah Pulau Sumba 4 Hari 3 Malam bersama LABAHO
– Jumlah Wisatawan ke Labuan Bajo Membludak, Banyak yang ke Desa Wisata
– Melihat Lebih Dekat Dunia Bawah Laut Manjarite di TN Komodo
– Scoot Buka Rute Baru Singapura–Labuan Bajo, Terbang Perdana Desember 2025
“Sekitar 75 persen tenaga kerja sudah memiliki kompetensi, tapi 25 persen lainnya masih belum bersertifikat profesi,” ujarnya.
Namun, dunia industri masih menghadapi tantangan dalam hal kesiapan tenaga lokal. Nadiaz dari Hotel Ayana Komodo menjelaskan bahwa standar industri perhotelan kini menuntut kemampuan yang semakin tinggi.
“Selain sertifikasi, kemampuan bahasa Inggris, grooming, dan attitude jadi hal wajib. Tapi yang paling menantang adalah sikap adaptif SDM lokal. Ini yang sering membuat tenaga dari luar lebih cepat terserap,” jelasnya.
Ia menambahkan, dunia pendidikan dan industri perlu bekerja sama memperkuat pelatihan sejak dini agar SDM lokal bisa bersaing di sektor pariwisata premium seperti Labuan Bajo.
Pariwisata untuk Pembangunan Lokal
Pandangan kritis datang dari Aloysius Soehartim Karya atau Louis, Ketua HPI Manggarai Barat. Ia menegaskan bahwa pariwisata Labuan Bajo seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi lokal, bukan sekadar peluang bagi tenaga kerja luar.
BACA JUGA :
– Menjelajah Pesona Labuan Bajo Bersama LABAHO
– Lima Contoh Investasi Properti Menjanjikan di Labuan Bajo
– Selain Komodo, Ini Wisata Darat Labuan Bajo yang Nggak Banyak Orang Tahu
– Ini Jadwal Lengkap Komodo Waterfront Festival 2025
– Cek Destinasinya! Ini Rute Open Trip Labuan Bajo 3 Hari 2 Malam
“Labuan Bajo jangan hanya jadi tempat orang datang bekerja atau berwisata, tapi juga tempat anak mudanya membangun masa depan,” tegas Louis.
Menurutnya, kebocoran ekonomi masih terjadi karena sebagian besar posisi strategis belum diisi oleh SDM lokal.
“Anak muda di sini harus berani ambil peran. Asah skill, perbaiki attitude, dan siapkan diri untuk jadi pemimpin di tanah sendiri,” ujarnya.
Antusiasme Generasi Muda
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Anggun, siswi SMKN Stella Maris, menanyakan kesiapan SDM lokal menghadapi standar internasional.
Menjawab hal itu, Nadiaz menyebut sekitar 80 persen tenaga kerja di sektor pariwisata sudah tersertifikasi.
“Sisanya menjadi tanggung jawab perusahaan melalui program pelatihan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Excel, mahasiswa Teknologi Informasi, menanyakan hubungan pariwisata dan lapangan kerja. Louis menegaskan bahwa pariwisata adalah lokomotif ekonomi.
“Potensi itu baru maksimal kalau SDM lokal siap memimpin. Jadilah Gen Z yang memimpin Labuan Bajo ke depan,” ujarnya.
Talkshow yang dipandu Frederika Nalda ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat penghargaan untuk para narasumber.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo









