Tour Sehari di Labuan Bajo, Bisa Belajar Menenun dan Nikmati Sunset

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR — Tak perlu jauh-jauh island hopping untuk menikmati Labuan Bajo. Dalam satu hari, wisatawan bisa menjelajahi budaya, alam, hingga kuliner, lewat paket city tour yang ditawarkan sejumlah agen perjalanan, salah satunya Labuan Bajo Holiday (LABAHO).

Berikut rangkaian perjalanan sehari di sekitar Labuan Bajo:

Belajar Tenun di Rumah Tenun Baku Peduli

Perhentian pertama berada di Rumah Tenun Baku Peduli, sekitar 16 kilometer di timur Labuan Bajo, tepatnya di Watu Langkas. Tempat ini menjadi ruang belajar budaya Manggarai, khususnya tenun.

Pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan tenun, mulai dari pewarnaan benang alami hingga menjadi selembar kain. Ada bangunan berbentuk bundar beratap ijuk yang menjadi lokasi proses pengeringan benang.

“Kita juga menjual pengalaman melihat langsung proses produksi tenun dari bahan pewarna alami,” kata Adriani Miming, staf rumah tenun, Selasa (18/11/2025).

Selain belajar, wisatawan bisa menikmati kopi Flores sambil duduk santai menghadap persawahan. Suasananya tenang dan cocok untuk bekerja atau membaca.

Menelusuri Gua Batu Cermin

Destinasi berikutnya adalah Gua Batu Cermin di Desa Batu Cermin. Gua seluas 19 hektare dengan tinggi sekitar 75 meter ini terkenal karena sinar matahari yang memantul di dinding gua layaknya cermin.

Gua ini ditemukan pada 1951 oleh arkeolog Belanda, Theodore Verhoven. Dahulu, lokasi gua berada di dasar laut sebelum naik ke permukaan akibat aktivitas gempa bumi.

Akses ke gua mudah, hanya 15 menit dari Bandara Komodo atau 20 menit dari pusat kota.

Harga tiket:
– Rp 10.000 (Lokal)
– Rp 20.000 (WNI)
– Rp 50.000 (WNA)

Jam operasional: 09.00–17.00 Wita. Waktu terbaik berkunjung adalah pukul 09.00–12.00 karena pantulan cahaya tampak maksimal.

“Tahun ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Gua Batu Cermin sudah melebihi target tahunan,” kata Kadis Parekraf dan Kebudayaan Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori.

Berenang di Kolam Alami Gua Rangko

Perjalanan dilanjutkan ke Gua Rangko, destinasi populer sejak 2010. Daya tarik utamanya adalah kolam air asin jernih di dalam gua. Cahaya matahari yang masuk membuat air tampak berkilau.

Untuk menuju Gua Rangko, wisatawan menempuh perjalanan darat 40 menit dari Labuan Bajo menuju Desa Rangko. Setelah itu, perlu menyeberang dengan perahu sekitar 20 menit dan trekking 15 menit.

Formasi stalaktit dan stalagmit di dalam gua menambah pengalaman berbeda.

“Air di kolam Gua Rangko sangat jernih dan menyegarkan,” kata Kristop, pemandu dari LABAHO.

Harga tiket:
– Rp 10.000 (Lokal)
– Rp 20.000 (WNI)
– Rp 50.000 (WNA)

Jam operasional: 08.00–17.30 Wita.

Sunset dari Bukit Sylvia

Sore hari, wisatawan bisa menuju Bukit Sylvia, sekitar 10 menit dari pusat kota. Dari puncaknya, terlihat gugusan pulau kecil, deretan kapal wisata, hingga bukit-bukit bergelombang di kejauhan.

Untuk mencapai puncak, perlu trekking sekitar 10 menit. Tidak ada tiket masuk dan area ini dekat dengan berbagai hotel.

Saat matahari terbenam, warna langit dan laut berpadu membentuk panorama jingga yang memanjakan mata.

Makan Malam di Restoran Terapung Le Bajo Flores

Penutup perjalanan adalah makan malam sambil melihat sunset di Le Bajo Flores, restoran terapung di Kampung Ujung. Lokasinya dekat pusat kota, hanya lima menit berkendara.

Dari tempat duduk, pengunjung bisa menikmati angin laut, warna senja, dan pemandangan air biru yang tenang. Di area lounge, terdapat ocean net untuk bersantai di atas laut.

Kombinasi makanan, suasana, dan pemandangan membuat pengalaman ini jadi salah satu yang paling dicari wisatawan.

Semua Sudah Diatur, Wisatawan Tinggal Menikmati

Bagi wisatawan yang tidak ingin repot mengurus tiket masuk, transportasi, hingga makan, paket city tour LABAHO sudah mencakup semuanya. Mulai dari kendaraan, pemandu wisata, tiket lokasi, hingga spot sunset dan makan malam.