Kisah Gua di Labuan Bajo yang Konon Ditemukan Gara-gara Anjing

Pariwisata35 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Labuan Bajo dikenal dengan wisata bahari dan beragam destinasi alam. Salah satunya adalah Gua Rangko, sebuah gua unik yang konon ditemukan karena seekor anjing.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah labaho1.jpeg

Gua Rangko terletak di Desa Rangko, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya berjarak sekitar 30–45 menit perjalanan darat dari pusat Kota Labuan Bajo.

Daya tarik utama gua ini adalah kolam alami di dalam gua dengan air yang sangat jernih. Airnya asin karena terhubung langsung dengan laut. Saat cahaya matahari masuk ke dalam gua, air kolam tampak berwarna biru toska.

Masyarakat setempat percaya, Gua Rangko pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama La Anca. Kisah ini masih bertahan hingga kini dan melekat kuat dalam ingatan masyarakat Dusun Rangko.

Diceritakan, pada suatu hari La Anca pergi berburu rusa di atas gunung. Saat itu ia mendengar suara gonggongan anjing yang cukup keras. Awalnya, La Anca mengira gonggongan itu ditujukan kepada monyet. Namun, setelah didekati, suara tersebut ternyata bukan berasal dari kejaran monyet.

Rasa penasaran membuat La Anca mengikuti arah suara anjing tersebut. Hingga akhirnya ia melihat seekor anjing berdiri di depan sebuah gua. Anjing itu menggonggong ke arah dalam gua karena ada rusa yang masuk ke sana.

La Anca kemudian melihat rusa itu masuk ke dalam gua dan tanpa berpikir panjang ikut masuk. Di dalam gua, rusa tersebut berhasil ditangkap dan disembelih menggunakan pisau yang ia bawa.


BACA JUGA :

– Waterfront City Labuan Bajo Jadi Pusat Perayaan HUT ke-67 NTT
– Green Season Bikin Spot Wisata Labuan Bajo Lebih Alami
– Event Besar di High Season Labuan Bajo Dinilai Belum Tepat Sasaran
– Buru Rusa di TN Komodo Tak Main-main, Dendanya Rp 5 M
– BTNK Buka Suara soal Perburuan Rusa di TN Komodo


Setelah mendapatkan rusa, La Anca kembali ke kampung. Ia sempat ditanya warga asal rusa yang dibawanya. La Anca pun menjawab bahwa rusa itu didapat dari dalam gua setelah dikejar anjing. Dari situlah warga mulai mengetahui keberadaan gua tersebut.

Meski sudah diketahui masyarakat, Gua Rangko sempat tidak terlalu diperhatikan. Saat itu warga menganggap gua tersebut hanyalah sebuah lubang biasa.

Pada akhir tahun 1990-an, Gua Rangko mulai kembali dikunjungi warga sekitar. Setiap Lebaran, masyarakat Boleng kerap datang untuk piknik dan mandi di dalam gua.

Gua Rangko kemudian mulai dikenal luas pada 2014. Saat itu, lima orang mahasiswa datang berkunjung, mengambil foto-foto menarik, lalu membagikannya ke media sosial.

Sejak saat itu, Gua Rangko semakin ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang ingin melihat langsung keindahan gua alami tersebut.

Diketahui, Gua Rangko adalah salah satu spot wisata penghasil Pendapatan Asli Daerah Manggarai Barat. Hingga November 2025 saja, pendapatan dari spot tersebut sudah mencapai 500 juta.

“Gua rangko jadi salah satu spot yang sudah melewati target awal tahun,” kata Stefanus Jemsifori, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat baru-baru ini.

Menuju Gua Rangko, perjalanan dapat ditempuh melalui jalur darat dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun menyewa dari Labuan Bajo menuju Desa Rangko.

Sesampainya di Desa Rangko, Anda perlu menyebrang untuk menuju ke Gua Rangko yang memakan waktu sekitar 20 menit.

Untuk menyebrang ke Gua Rangko, Anda perlu menyewa perahu yang harganya bervariasi tergantung jumlah kapasitas perahu.

Sesampai di lokasi, Anda harus melakukan trekking selama 15 menit untuk menuju Gua Rangko.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Mari bergabung di Group WA berita LABUAN BAJO TODAY setiap hari.
Nikmati berita terkini tentang Wisata dan Investasi di Labuan Bajo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *