LABUANBAJOTODAY, MABAR – Festival Golo Koe 2025 akan kembali digelar meriah di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Acara tahunan yang bernuansa rohani, budaya, dan seni ini akan berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 10 hingga 15 Agustus 2025.
Rangkaian kegiatan ini akan dimulai pada Minggu, 10 Agustus 2025 dengan pameran dan pentas seni di area Waterfront Marina Labuan Bajo.
Baca juga :Trip Seru ke Komodo Bersama LABAHO Selama Libur Sekolah
Selanjutnya, pada Senin 11 Agustus 2025, akan diadakan misa pagi di Bukit Golo Koe, kebangunan rohani Katolik di Gereja St. Petrus Sernaru, aksi ekologis, serta pameran dan pentas seni di marina.
Keesokan harinya, Selasa 12 Agustus 2025, acara dilanjutkan dengan misa pagi, aksi sosial karitatif, dan karnaval budaya serta selebrasi Maria Asumpta Nusantara. Pentas seni juga akan kembali digelar di kawasan Waterfront.
Pada Rabu, 13 Agustus 2025, suasana akan semakin semarak dengan penampilan teater budaya Manggarai dan pentas caci kolosal di Waterfront. Seperti hari-hari sebelumnya, kegiatan dimulai dengan misa pagi di Bukit Golo Koe.
Baca juga :366 Property Hadirkan Standar Baru dalam Investasi Labuan Bajo
Puncak prosesi rohani akan berlangsung pada Kamis, 14 Agustus 2025. Pagi hari dimulai dengan misa di Bukit Golokoe, lalu dilanjutkan dengan prosesi akbar Maria Asumpta Nusantara yang menjadi salah satu momen paling dinantikan umat Katolik dan masyarakat umum.
Festival ini akan ditutup pada Jumat, 15 Agustus 2025 dengan kegiatan anjangsana rohani, Ekaristi Agung Maria Asumpta di Waterfront, dan konser musik yang diprediksi akan menarik banyak pengunjung.
Festival Golo Koe menjadi momen penting bagi masyarakat Manggarai Barat untuk merayakan iman dan budaya secara bersamaan.
Tak hanya diikuti umat Katolik, festival ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke Labuan Bajo.
“Festival Golo Koe tahun ini menjadi ruang bagi umat dan masyarakat untuk menyelami perjumpaan antara iman, budaya, dan alam. Kami ingin menegaskan bahwa Gereja hadir untuk berjalan bersama masyarakat tanpa meniadakan adat dan budaya yang telah lama hidup di Flores,” ujar Sekretaris Jenderal Keuskupan Labuan Bajo, RD Frans Nala, dalam keterangan resmi yang diterima media ini, Jumat (27/6/2025).
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
