LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Sektor pariwisata Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menunjukkan perkembangan yang signifikan sejak awal tahun 2025, dengan tingginya minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan ini.
Data terbaru dari Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) mencatat bahwa dari Januari hingga April 2025, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 58.926 orang.
Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, mengugkapkan bahwa angka tersebut mencakup kunjungan ke berbagai destinasi wisata di bawah pengelolaan Pemkab Manggarai Barat, termasuk kunjungan ke Taman Nasional Komodo.
Baca juga :Gabung Sekarang! Open Trip Harian Menyenangkan di Labuan Bajo
“Jumlah wisatawan kemungkinan akan terus bertambah, mengingat data kunjungan ke Taman Nasional Komodo pada bulan Maret hingga April 2025 belum kami rangkum sepenuhnya,” ungkapnya, Kamis ( 22/5).
Ia menambahkan destinasi-destinasi wisata unggulan seperti Gua Batu Cermin, Gua Rangko, serta kawasan snorkeling dan diving di perairan Manggarai Barat, juga menjadi atraksi utama bagi pengunjung.
Peningkatan jumlah wisatawan ini diharapkan akan berlanjut, khususnya dengan adanya dua penerbangan langsung internasional dari Malaysia dan Singapura menuju Labuan Bajo yang akan dimulai tahun ini. Hal ini diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk menjelajahi berbagai destinasi yang ditawarkan.
Baca juga :Keliling Labuan Bajo Seharian? Coba RRI Bahari 01
Stefanus menekankan pentingnya kunjungan tidak hanya terfokus pada destinasi di Taman Nasional Komodo, namun juga mendorong para wisatawan untuk mengunjungi desa-desa wisata seperti Desa Wisata Wae Lolos dan Desa Wisata Liang Ndara yang terletak tidak jauh dari Labuan Bajo.
Pemkab Manggarai Barat mengimplementasikan program unggulan Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) selama dua tahun terakhir, guna mempersiapkan desa-desa wisata dalam menyambut arus kunjungan yang kian meningkat.
“Kami berharap program ini dapat meratakan distribusi wisatawan dan memperpanjang lama tinggal mereka di Labuan bajo,” tutup Stefanus.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.