Dusun Kerora Dipersiapkan Jadi Desa Wisata Konservasi di TN Komodo

Bisnis, Pariwisata95 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Dusun Kerora di Desa Pasir Panjang, kawasan Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, mulai dilirik jadi destinasi wisata baru. 

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores), Badan Peduli Taman Nasional Komodo dan Perairan Sekitarnya (BPTNKPS), serta ITDC Golomori turun langsung meninjau lokasi pada Kamis, 19 Juni 2025 lalu.

Mereka datang untuk melihat langsung potensi dan tantangan di lapangan, termasuk merancang rencana pengembangan kawasan ini sebagai desa wisata berbasis konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Baca juga :Naik White Pearl 02, Turis Inggris Jelajahi TN Komodo

#Punya Banyak Daya Tarik Alam

Dusun Kerora punya banyak daya tarik alam. Di sana ada jalur trekking sepanjang 2 kilometer, cocok buat yang suka petualangan di hutan.

Pengunjung bisa memilih jalur pendek, sedang, atau panjang. Selama perjalanan, wisatawan bisa melihat langsung Komodo, burung kakatua jambul kuning, burung maleo, rusa Timor, dan kerbau liar.

Kerora juga dikenal sebagai tempat terbaik untuk bird watching di pagi hari. Selain itu, potensi wisata lautnya juga menjanjikan. 

Ada lokasi snorkeling yang masih alami dan rencana pengembangan coral planting atau penanaman terumbu karang.

#Fasilitas Mulai Tersedia, Tapi Masih Terbatas

Beberapa fasilitas dasar sudah ada, seperti dermaga, pos jaga pemandu wisata, toilet, dan papan informasi. 

Namun, masih banyak yang perlu ditingkatkan. Salah satunya adalah jembatan penghubung antar kampung dan pagar pengaman dari Komodo.

Air bersih sudah tersedia dari mata air setempat. Akses listrik sedang diupayakan melalui PLN, namun juga dipertimbangkan penggunaan energi matahari (PLTS) untuk menjaga ekosistem.

Baca juga :Kunjungan Wisatawan ke TN Komodo Naik Drastis

#Kolaborasi Banyak Pihak

Plt Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menilai Dusun Kerora punya potensi besar dari sisi alam dan budaya. 

Ia menyebut aktivitas seperti bird watching, snorkeling, dan voluntourism bisa jadi andalan.

“Kekuatan utama ada pada kekompakan warga. Kelompok seperti Mai Taung harus diperkuat. Ibu-ibu juga bisa ambil peran lewat kuliner dan souvenir,” kata Frans.

Ia juga mengapresiasi kegiatan belajar Bahasa Inggris yang digagas oleh para relawan untuk membantu pemuda Kerora menyambut wisatawan asing.

Kepala BPTNKPS, Pater Marsel Agot, menyampaikan bahwa beberapa program strategis sedang disiapkan, seperti pembangunan pagar pengaman, pengadaan tenaga kesehatan, perbaikan sekolah, dan pembangunan jembatan.

Sementara itu, General Manager ITDC Golomori, Wahyuaji Munarwiyanto, melihat Kerora punya peluang besar jadi bagian dari destinasi terintegrasi. 

“Letaknya dekat dari Golomori, hanya 15 menit naik perahu. Kami akan bantu promosi dan pemetaan paket wisata,” ujarnya.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


#Langkah Lanjut yang Disepakati

Dari kunjungan itu, beberapa langkah tindak lanjut disepakati:

1. ITDC akan bantu dampingi pengembangan desa wisata dan menyusun paket wisata.

2. BPTNKPS lanjutkan pembangunan jembatan dan kegiatan konservasi.

3. BPOLBF akan perkuat promosi dan dukung kelembagaan pariwisata lokal.

4. Kegiatan belajar Bahasa Inggris oleh relawan diselesaikan dalam satu bulan.

5. Masyarakat akan siapkan tempat UMKM dan area khusus kuliner dan souvenir.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *