LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Suasana mendadak riuh dan ramai di Pelabuhan Wae Kelambu, Labuan Bajo, Sabtu (5/7/2025) sore.
Kapal barang Dharma Rucitra 7 sandar pukul 17.00 Wita, dan jalan di sekitar pelabuhan langsung dipenuhi kendaraan dan orang-orang.
Beberapa truk logistik mulai bergerak keluar dari area bongkar muat. Sementara di sisi lain, warga yang ikut menumpang kapal terlihat menunggu jemputan di tepi jalan, membawa tas dan kardus bawaan masing-masing.
Baca juga :Bandara Komodo Layani 103 Ribu Penumpang Selama Juni 2025
Tidak ada petugas yang berjaga. Arus kendaraan pun tak terkendali.
Motor, mobil, dan truk ekspedisi berjejal di depan pintu keluar pelabuhan. Sebagian sopir memilih mundur, sebagian lainnya bertahan sambil membunyikan klakson berulang kali.
“Saya turun dari kapal jam lima. Sekarang sudah jam 18.00 Wita, masih macet. Motor dan mobil semua numpuk di dekat pintu keluar,” cerita Deri, salah satu penumpang yang baru pulang dari Jogja.
Ia harus berjalan kaki beberapa meter sambil menggotong barang bawaan, karena ojek yang hendak menjemput tidak bisa masuk ke dalam.
Baca juga :Trip Seru ke Komodo Bersama LABAHO Selama Libur Sekolah
Hingga menjelang pukul 18.00 Wita, kemacetan belum terurai. Beberapa kendaraan pribadi terparkir di badan jalan, membuat situasi semakin padat.
Andi, salah satu sopir truk ekspedisi yang ikut antre di jalur keluar, mengaku kesulitan bergerak karena tidak ada ruang untuk maju.
“Kami dari tadi cuma bisa diam. Jalan penuh. Mau putar balik juga susah karena banyak motor dan orang di sekitar kendaraan,” ujar Andi.
Suasana ini bukan kali pertama terjadi. Setiap kali kapal besar sandar, warga dan kendaraan langsung memadati area pelabuhan.
“Harusnya ada yang jaga. Supaya orang tidak panik, dan kendaraan bisa jalan tertib,” harap Andi.
Pelabuhan Wae Kelambu merupakan salah pintu masuk utama barang dan logistik ke Labuan Bajo.
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.
