Dwi Marhen Gantikan Frans Teguh Jadi Plt Dirut BPOLBF

Pariwisata77 Dilihat

LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi menunjuk Dwi Marhen Yono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXeJjhlBaOOr-jSX6uf98hikHJtIbHUPvUf-0eddYC0zzN9UN8BIsA7c6uGyI3Zq4V-4zdItCtTuTgj5sFglH7wVPl32hNjaZiViiJX-NPnCzs44XNAwmZpB8VeS9mQYDTKlP42yYCE8cxRAgNzAXc3XnUY


Kabar ini dibenarkan oleh Kepala Divisi Komunikasi Publik BPOLBF, Sisilia Lenita Jemana, pada Senin, 7 Juli 2025.

“Iya betul, Dwi Marhen menggantikan Frans Teguh,” kata Sisilia.

Dwi Marhen diketahui merupakan pejabat eselon II di Kemenparekraf. Saat ini ia menjabat sebagai Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Pariwisata Wilayah II.

Baca juga :INBISNIS Property, Menjadikan Properti Anda Lebih Berharga

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara (2022) dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada 2020.

Sementara itu, Frans Teguh mengatakan dirinya telah diminta untuk kembali bertugas di kantor pusat Kemenparekraf di Jakarta.

“Kebetulan saya sudah diminta kembali ke kantor pusat,” ujar Frans singkat saat dikonfirmasi.

Baca juga :Bupati Mabar Minta “Oleh-oleh”, Menhut Langsung Tanggapi

Frans menjabat Plt Dirut BPOLBF sejak 2023 lalu, setelah tidak ada peserta yang lolos dalam seleksi Dirut definitif menggantikan Shana Fatina. Masa jabatan Shana berakhir pada awal 2024.

BPOLBF sendiri merupakan satuan kerja dibawah Kemenparekraf yang bertugas mempercepat pembangunan pariwisata terintegrasi di kawasan Labuan Bajo Flores. Lembaga ini dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2018.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah AD_4nXcQxpIHJYq2dchMQcRf40P-PV4Vh4k7tJtNf3iCROT6UCg2rrMNsJ_wbkNFpxltb0-pBJp5OSyUZ4JS6L_rbVaTlsTQ4wJ9xafoSveJSk7K_AgbIdCQQh3lCysWjGitBtjo9Tv2


BPOLBF punya 11 wilayah koordinatif yang tersebar di Flores, NTT, hingga sebagian wilayah Bima, NTB. 

Wilayah-wilayah itu antara lain Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, dan dua kecamatan di Bima, yakni Sape dan Lambu.

Selain itu, BPOLBF juga mengelola kawasan otoritatif seluas 400 hektar di Labuan Bajo yang dikenal dengan nama Parapuar. Kawasan ini kini sedang dalam tahap pengembangan.


Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *