LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR — Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, menanggapi isu wisatawan yang masuk ke wisata alam Cunca Wulang melalui jalur ilegal atau jalur tikus.
Cunca Wulang adalah salah satu destinasi favorit di Labuan Bajo dan menjadi penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Manggarai Barat.
Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori menjelaskan, ada dua akses menuju Cunca Wulang. Pertama, jalur resmi yang ada petugas pemungut retribusi. Kedua, jalur Tohong yang biasa digunakan wisatawan backpacker.
BACA JUGA :
– Trip Sehari, Tiga Speed LABAHO Jalan Bersamaan
– Lakukan Kegiatan di TN Komodo? Wajib Punya SIMAKSI
– NTT Mart dan Resto Flobamora Dibangun Dekat Bandara
– NTT Mart Siap Hadir di Labuan Bajo
– Pembangunan Pulau Padar Berimbas bagi Warga Lokal
“Di Tohong tidak ada petugas kami. Jalurnya juga jelek dan bisa membahayakan keselamatan wisatawan,” kata Stefanus, Kamis (14/8/2025).
Ia menambahkan, wisatawan yang menggunakan jasa agen perjalanan selalu diarahkan ke jalur resmi. Namun backpacker cenderung mengikuti peta daring yang justru mengarahkan ke Tohong.
“Masalahnya, peta itu bukan kami yang buat. Sekarang kami lagi cari tahu bagaimana cara mengubahnya,” ujarnya.
Untuk sementara, lanjut Stefanus, camat dan kepala desa sudah membuat posko di pintu masuk jalur resmi agar wisatawan diarahkan ke sana.
Sebelumnya, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, mengungkapkan banyak wisatawan asing masuk ke Cunca Wulang melalui jalur ilegal sesuai petunjuk Google Maps. Informasi ini diperoleh dari warga sekitar.
“Sejumlah turis asing yang masuk lewat jalur tikus itu bebas tiket masuk. Ini merugikan daerah,” kata Endi dalam keterangan resmi, Rabu (13/8/2025).
Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.