Kapal Wisata Picu 80% Dampak Lingkungan di Labuan Bajo

Pariwisata, Ragam137 Dilihat

​LABUANBAJOTODAY.COM, MABAR – Sektor pariwisata Labuan Bajo menghadapi tantangan besar dalam mengelola lingkungan, terutama karena aktivitas kapal menyumbang 80 persen beban pencemaran di perairan.


Kementerian Pariwisata melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengungkapkan fakta ini dalam Dialog Strategis yang mereka selenggarakan di Sylvia Hotel dan Resort pada Kamis (11/9/2025).

Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF, Feri Suprapto, menyoroti konsekuensi langsung dari meningkatnya jumlah wisatawan.

Baca juga :Cari Properti di Labuan Bajo? Inbisnis Property Solusinya!

“Sekitar 80 persen dampak lingkungan pariwisata terjadi di laut akibat aktivitas kapal wisata dan live on board,” ungkap Feri.

Feri menekankan pentingnya langkah mitigasi terpadu untuk menjaga lingkungan.

Asisten Deputi Manajemen Usaha Pariwisata Berkelanjutan Kemenpar, Amnu Fuadiy, juga menegaskan bahwa pemerintah harus mendorong sektor pariwisata Labuan Bajo agar lebih mengedepankan prinsip keberlanjutan.

“Kami perlu melakukan upaya pencegahan sejak dini untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pariwisata dan kelestarian lingkungan,” ujar Amnu.

Baca juga : Kenapa Lidah Komodo Bercabang?

Untuk mengatasi tantangan ini, Sekretaris Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Chrispin Mesima, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyusun rencana jangka panjang.

Rencana ini mencakup pembatasan aktivitas kapal dan penguatan daya dukung kawasan.


“Kami menangani tantangan utama seperti pengelolaan sampah dan food loss and waste (FLW) melalui edukasi, penguatan desa binaan, dan kolaborasi lintas pihak,” kata Chrispin. “Meski anggaran dan infrastruktur terbatas, kami tetap mendorong masyarakat memilah sampah demi manfaat ekonomi.”

Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Kapal Wisata Labuan Bajo, serta sejumlah pelaku industri pariwisata.

Well, Silahkan tulis pendapatnya di kolom komentar ya.